PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

Selasa, 22 Januari 2013 · Posted in ,


PSIKOLOGI KEPRIBADIAN


Tulisan yang terbatas ini hanya memuat beberapa pembahasan mengenai aspek-aspek kejiwaan dalam pribadi seseorang yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari atau dalam latihan-latihan, karena latihan yang kita laksanakan berhubungan dengan manusia sebagai objek dengan membawa berbagai karakter, tipe kepribadian dan temperamen.

A.     Perasaan

Kerap kali kita melihat orang tampak gembira atau sedih. Gembira atau sedih ini adalah pernyataan-pernyataan perasaan. Perasaan itu menyatakan sesuatu tentang keadaan jiwa pada suatu saat. Ada rasa “suka dan tidak suka”.
Rasa suka adalah rasa yang menyenangkan : enak, ketenangan, keindahan, lezat, kebahagiaan dan sebagainya.  Rasa tidak suka adalah rasa yang tidak enak, tidak menyenangkan, dukacita, takut, khawatir, gelisah, kesedihan, kacau dan sebagainya.
Perasaan itu selalu bersifat perseorangan, selalu bersama-sama dengan gejala-gejala jiwa lainnya, seperti teringat sesuatu, frustasi, kecewa, bahagia dan lain lain. Perasaan biasanya menyatakan diri dengan tingkah laku dan dapat diselidiki dengan jalan ekstrospeksi dan introspeksi. Perasaan ada yang bersifat biologis dan rohaniyah. Perasaan biologis meliputi perasaan yang berhubungan dengan fungsi hidup jasmaniah (lapar, haus, letih, lesu dan lain-lain).
Perasaan rohaniyah meliputi ; perasaan intelek yang menyertai pekerjaan intelektual, perasaan estetis yang berhubungan dengan keindahan (termasuk hal-hal yang lucu), perasan etis yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk, perasaan keagamaan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dimana kita ingat kepada Tuhan, perasan diri yang menyertai gambaran kita sendiri (positif dan negatif ; kompleks inferior/superior), perasaan sosial dalam hubungan kita dengan orang lain.

B.     Prasangka

Prasangka adalah predisposisi untuk memberikan penilaian yang diskriminatif terhadap pribadi atau kelompok tertentu. Menurut analisis transaksional, hal ini terjadi karena cara hidup yang kita peroleh dari pengalaman sejak kecil atau masa lalu menjadikan kita tidak dapat melihat keadaan sebenarnya dengan jelas.
Kita mempunyai harapan-harapan tertentu tentang orang lain –seringkali harapan yang bersifat negatif--, karena perbedaan jenis kelamin, suku bangsa, agama atau perbedaan kelompok. Harapan-harapan demikian seringkali tidak diajarkan terus terang pada kita, tetapi diangkat dari pengamatan kita terhadap prasangka mereka yang berpengaruh pada masa kecil kita.
Ketika saya melakukan/memimpin sebuah pelatihan (Up-grading), seorang peserta wanita meminta waktu untuk berbicara dengan saya pada hari ke 2. Ia kelihatan sangat kikuk dan mengatakan kepada saya, bahwa ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Saya memberikan dorongan dan akhirnya ia mengatakan “saya merasa sangat malu ! ketika pertama kali anda masuk ruangan untuk memberikan materi, saya agak jengkel”. “Bayangkan, ketika saya memutuskan untuk ikut acara ini, saya akan dipimpin oleh seorang yang pemarah”, “akan tetapi saya merasa tertipu oleh prasangka saya, dan kini harus saya katakan kepada anda, bahwa anda adalah orang yang ramah dan suka humor dan materi yang anda berikan sangat berguna bagi saya”, “saya sangat malu karena waktu itu langsung mengira bahwa saya akan “ketakutan” dan tidak akan mendapatkan materi yang berguna, karena anda terlihat seperti seorang yang galak”.
Peserta wanita tersebut telah mempunyai prasangka yang bukan-bukan, tapi ia tidak bersikeras dengan prasangkanya, sehingga ia masih dapat berubah pandangan. Sayang sekali pada beberapa kasus, ada orang yang demikian kuat prasangkanya, sehingga tidak dapat mengubahnya, karena prasangka dapat mendistorsi persepsi kita tentang realita, maka prasangka merupakan hambatan yang besar dalam komunikasikita dengan orang lain. Menyadari prasangka kita sendiri biasanya sulit, karena kita selalu yakin akan kebenaran prasangka itu.
Adakalanya prasangka mampu membuat seseorang yang kurang percaya diri merasa lebih baik. Prasangka dapat membuat orang memandang rendah orang lain. Sesungguhnya hal demikian justru mempersulit upaya mengenali dan menghilangkan prasangka. Orang yang sangat dikuasai prasangka biasanya selalu merasa tidak aman dan bersifat kaku.
Mereka selalu mencoba mengatasi keraguan dan ketakutan mereka dengan merendahkan orang lain, melemparkan kesalahan pada orang lain, dan menganut faham yang dogmatis. Menyadari sifatnya tersebut, membuat kita tidak mudah marah terhadapnya. Orang yang demikian tidak akan menjadi baik bila dihadapi dengan sikap yang keras dan menuntut ; sebaiknya, mereka membutuhkan rasa aman dan tenang, sebelum mampu menghilangkan sikapnya yang kurang baik.

C.     Delusi

Delusi merupakan keyakinan semu yang sesungguhnya tidak benar, dan tidak dapat dikoreksi dengan pikiran sehat. Terdapat perbedaan antara delusi dengan kekeliruan yang adakalanya kita lakukan dalam menanggapi fakta-fakta, karena delusi ditimbulkan oleh berbagai perasaan negatif. Timbul delusi bila perasaan yang kuat mewarnai persepsi kita tentang dunia, diri kita atau orang lain. Mungkin kita masih ingat bagaimana seseorang merasa bahwa orang-orang menilai dirinya secara negatif.
Delusi menyudutkan kita untuk melakukan tindakan yang mengacaukan situasi. Kita bertindak berdasarkan persepsi salah yang membuat kita membayangkan respons negatif dari orang lain, karena itu mungkin sekali kita justru mendapat reaksi seperti yang dibayangkan sehingga menguatkan rasa takut kita.

D.    Atribusi

Kita semua mencoba memahami pengalaman-pengalaman kita, kemudian berupaya agar pengalaman-pengalaman tersebut bermakna, dan menafsirkannya. Atribusi, beberapa alasan yang kita gunakan untuk menerangkan pengalaman-pengalaman kita biasanya mengacu pada beberapa ciri khusus seseorang (dari kita sendiri dan orang lain) atau pada keadaan sekitarnya. Atribusi yang kita miliki membantu pembentukan khayalan kita yang terarah.
Tina mempunyai berat badan yang berlebihan. Ia takut orang tidak menyukainya, oleh karena itu ia menghindari pertemuan-pertemuan di masyarakat. Ia mengkambinghitamkan kegemukannya sebagai penyebab kesulitan-kesulitannya. Bila ia tidak mengurangi berat badannya, ia akan terus saja berkeyakinan bahwa semua masalah yang diambilnya dapat teratasi bila berat badannya turun.

E.     Disonansi Kognitif

Adakalanya pemahaman kita terganggu, sehingga menyulitkan kita. Kita juga merasakan disonansi kognitif bila sikap dan tingkah laku kita tidak serasi. Disonansi kognitif terjadi bila kehidupan psikologis kita tidak harmonis.
Eman adalah seorang perokok berat, ketika bermunculan himbauan-himbauan tentang bahaya merokok bagi kesehatan, ia selalu mengatakan akan berhenti merokok. Tetapi kenyataannya tidak, dan ia tidak lagi berbicara tentang rencana menghentikan kebiasaan tersebut. Tampaknya ia tetap menikmati kebiasaan merokoknya. Suatu saat bila ia didesak tentang hal itu, iapun mengatakan bahwa ia sesungguhnya tahu dan harus berhenti merokok, tapi hidupnya kini sangat tertekan, sehingga ia tidakdapat berhenti merokok sekarang ini.
Ini menunjukkan bagaimana terjadinya disonansi kognitif. Keadaan tersebut bagi kita sesungguhnya tidak enak. Bila terjadi disonansi, ada sesuatu yang harus dilepas, atau ada ketidaksesuaian antara suatu keyakinan dengan keyakinan-keyakinan atau sikap yang penting. Bersikeras mempertahankan kedua-duanya, akan terasa sangat menyiksa. Pikiran Eman yang pertama adalah berhenti merokok, tetapi ia tidak sanggup melakukannya. Kemudian ia mengabaikan peringatan tentang kesehatan (menganggap bahwa peringatan tersebut bukan ditujukan kepadanya) dan ia dapat terus merokok dengan santai. Ketika ia diberitahu untuk memperhatikan peringatan-peringatan ini, ia meyakinkan dirinya bahwa nanti ia akan berhenti merokok, ia menggunakan beberapa cara disonansi kognitif untuk mengatakan hal itu.
Dua cara lain untuk menghadapi disonansi adalah dengan reaksi “anggur yang masam” dan “Jeruk yang manis”. Kita mencoba meyakinkan diri bahwa sebenarnya kita tidak menginginkan apa yang tidak dapat kita peroleh, atau bahwa kita menyenangi sesuatu yang tidak kita kehendaki tetapi kita tidak dapat melepaskannya. Kita juga dapat mengatasinya dengan mengusahakan persesuaian pendapat tentang keyakinan tertentu yang penting untuk memperkuat keyakinan kita yang kurang kokoh.

F.      Gaya Interpersonal

Gaya interpersonal berkaitan dengan cara kita memperlakukan orang lain dan perlakuan orang lain terhadap diri kita sesuai dengan yang kita harapkan. Orang dewasa seperti halnya anak-anak, berbeda caranya berkomunikasi dengan orang lain. Ada orang yang hanya sedikit memberikan andil bagi orang lain, tetapi banyak sekali yang mengharapkan dari andil orang lain. Ada orang yang memanfaatkan kemarahan yang meluap-luap untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan atau membisu atau menarik diri bila keadaan dirasakannya tidak menyenangkan. Ada pula yang mencoba mempermainkan atau “memanfaatkan” orang lain dan adapula yang sangat menghargai orang lain dan memperlakukannya sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Seperti halnya gaya moral, kita mengikuti suatu cara tertentu dalam menuju kematangan hubungan pergaulan.

G.    Tahap Impulsif

Tina mempertimbangkan masalah-masalah moral hanya pada saat-saat ia menemui kesulitan. Tampaknya ia tidak mengerti bahwa orang membutuhkan peraturan-peraturan mengenai perilaku dalam kehidupan  bersama. Baginya, suatu perbuatan yang tercela hanyalah perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum, Tina hidup menurut impulsnya ; adakalanya ia mabuk-mabukan dan termasuk orang yang “bermurah hati” dalam kehidupan seksual.
Bila mengalami frustasi atau marah, Tina suka mengamuk. Ia memandang orang lain sebagai sumber masukan, dan menilai diri mereka dari seberapa banyak bantuan orang tersebut kepadanya. Dalam pandangannya yang terpusat pada diri sendiri itu, ia mengabaikan perasaan dan keinginan orang lain. Bila masalah interpersonal menjadi terlalu sulit, ia akan dengan serta merta melarikan diri dari keadaan, tidak berusaha memperbaiki dan mencarikan solusi dari permasalahan yang muncul tapi bahkan mengakhiri suatu hubungan interpersonal.
Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan. Ia memandang tanggung jawab sebagai bebormal">Tina melewatkan sebagian besar waktunya untuk berfikir tentang apa yang ia inginkan dan apa yang dirasa ingin dilakukannya. Bila hal itu tidak menyenangkan, ia menjadi bosan dan berusaha mencari kesenangan.

PENGERTIAN PSIKLOGI UMUM

· Posted in ,


1 PENGERTIAN PSIKOLOGI (UMUM)


BAB I
PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI (UMUM)


A. Psikologi, Jiwa, dan Perilaku
Kata Psikologi berasal dari bahasa Inggris Psychology, yang berakar dari paduan bahasa Yunani “Psyche” (= jiwa, meniup) dan “logos” (=nalar, ilmu). Dalam mitologi Yunani Kuno, Psyche adalah seorang gadis cantik bersayap seperti kupu-kupu. Jiwa dilambangkan dengan gadis jelita, sedangkan kupu-kupu melambangkan keabadian. Apabila diartikan secara harfiah dari etimologi ini maka Psikologi berarti Ilmu Jiwa.
Kaitan psikologi dengan jiwa memang suatu keniscayaan, seperti yang dikatakan Badri berikut ini: “a psychology without soul studying a man without soul”. Namun tepatkah Psikologi ditafsirkan sebagai ilmu yang membahas tentang jiwa? Secara keilmuan, jiwa dipahami sebagai sesuatu yang terlalu abstrak dan tak mungkin utuh diteliti. Ilmu pengetahuan menghendaki objeknya bisa diamati, dicatat, dan diukur. Maka dengan dipelopori J.B. Watson (1878 -1958) para ahli memandang psikologi sebagai “ilmu yang mempelajari perilaku”. Perilaku dianggap lebih mudah diamati, dicatat, dan diukur (I:3). Oleh karenanya yang dipelajari dalam psikologi bukan jiwa itu sendiri, tetapi lebih pada gejolak kejiwaan, terutama kondisi-kondisi, proses-proses, dan fungsi-fungsi kejiwaan.yang menampakkan diri pada perilaku sebagai suatu konkretisasi gejala jiwa yang abstrak. Ini selaras dengan penjelasan Waty Soemanto (1988) bahwa jiwa merupakan kekuatan dalam diri yang menjadi penggerak bagi jasad dan tingkah laku manusia. Demikian dekatnya fungsi jiwa dengan tingkah laku maka berfungsinya jiwa dapat diamati pada tingkah laku yang tampak (Wasty membedakannya dengan arwah, sukma, nyawa, dan akal). Sedangkan tingkah laku dimaknai bukan hanya sebagai perbuatan-perbuatan yang dihayati, tetapi juga sebagai reaksi-reaksi individu yang simbolik dan tersembunyi sebagai akibat dari motivasi diri ataupun akibat stimulasi dari lingkungan. Psikologi modern kemudian menyatakan diri sebagai sains yang mempelajari perilaku manusia, dengan asumsi bahwa perilaku merupakan ungkapan dan cerminan dari kondisi-kondisi, proses-proses, dan fungsi-fungsi kejiwaan. Meskipun demikian, arti perilaku ini diperluas tidak hanya mencakup perilaku kasat mata seperti makan, minum, menangis, membunuh dan lain-lain, tetapi juga mencakup perilaku tidak kasat mata seperti fantasi, imajinasi, motivasi, atau proses saat tidur (I: 4).
Di dalam tradisi-tradisi ketimuran seperti di Indonesia, “jiwa” sering dihubungkan dengan masalah mistik, kebatinan, dan kerohanian. Dengan demikian lebih tepat bila menggunakan istilah Psikologi dari pada Ilmu Jiwa untuk menunjuk pada disiplin ilmu ini, seperti yang dikatakan Gerungan (1966) bahwa istilah ilmu jiwa menunjukkan ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan psikologi menunjuk ilmu jiwa yang ilmiah, yang scientific, menurut koridor ilmiah modern. Psikologi mempelajari perilaku organisme, yaitu entitas biososial – karena tiap organisme mempunyai kesatuan sistem biologis dan sosial sekaligus dari binatang bersel satu sampai dengan manusia. Organisme inilah subjek perilaku; dan perilakunya menjadi objek psikologi.
Psikologi berasal dari dua kata (bahasa Yunani): psyche yang berarti jiwa (soul)dan logos yang berarti ilmu.Akar dari psikologi adalahfilsafat dan fisiologi.Filsafat (philosophy)berasal dari kata philos yang berarti cinta (love) dan Sophia yang berarti kebijakanaan (wisdom). Jadi filsafat adalah ilmu yang mencintai kebijaksanaan. Sedangkan physiology adlah cabang dari biologi yang berkaitan dengan kajian ilmih tntang bagaimana fungsi-fungsi mahkluk hidup.
Psikologi mempelajari:
Prilaku abnormal
Cara-cara menjadi pemenang
Bagaimana mempengaruhi orang lain
Bagaimana mengamati warna
Bagaimana lapar dipengaruhi otak
Bagaimana sipanse dapat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi
B. Objek
Salah satu syarat mutlak untuk dapat dikategorikan sebagai ilmu, maka psikologi harus jelas objek kajiannya. Perkembangan terkini disiplin ilmu psikologi tidak hanya membatasi pada manusia, tetapi juga “jiwa” hewan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa objek material (apa yang dikaji) psikologi adalah organisme (manusia dan hewan). Sedangkan objek formalnya (cara meninjau) adalah gejala kejiwaan atau perilaku organisme. Perilaku yang tampak hanya sebagian dari gejala kejiwaan. Oleh karena itu pengertian perilaku dalam psikologi mencakup pula efek, akibat, bekas, atau perpanjangan ekspresi nyata seperti cara-cara berbicara, berpikir, mengendalikan perasaan, mengerjakan sesuatu, sikap, sifat, dan kebiasaan sehari-hari lain. Bahkan efek tersebut membekas pula di alam tak sadar. Dalam hal ini perilaku atau tingkah laku diartikan sebagai perilaku organisme sebagai individu, baik yang dapat diamati secara langsung, seperti tindakan dan perbuatan. Maupun yang tak langsung seperti proses berpikir, emosi, kemauan, dan dinamika kehidupan dunia-dalam seseorang.
Sebagai objek studi empiris, perilaku mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya mungkin tak dapat diamati langsung.
2. Perilaku terdiri beberapa tingkatan: perilaku sederhana dan stereotip seperti perilaku binatang satu sel, ada juga perilaku yang kompleks seperti pada manusia. Ada perilaui yang sederhana seperti refleks, ada juga yang melibatkan proses-proses mental-fisiologis yang lebih tinggi.
3. Klasifikasi perilaku yang umumnya dikenal adalah kognitif (cipta, rasio, nalar) = akal , afektif (rasa, emosi) = kalbu, konatif (karsa, kehendak, hasrat) = nafsu, dan psikomotorik (daya penggerak fisik)..
4. Perilaku bisa disadari maupun tidak disadari. Kadang-kadang kita bertanya mengapa kita berperilku seperti itu (I: 4-5).
Objek kajian sekaligus merupakan kunci awal pembuka perbedaan berbagai macam ilmu. Perilaku sebagai objek psikiologi juga dipelajari oleh antropologi, kedokteran, sosiologi dan beberapa cabang linguistik. Mereka dikelompokkan sebagai ilmu-ilmu perilaku (behavioral sciences). Psikologi berbeda dengan ilmu-ilmu perilaku lainnya, oleh karena lebih mengarah pada perilaku individu, bukan kelompok (I: 12).
C. Terminologi
Sebagai sebuah ilmu yang mewakili kompleksitas persoalan dalam kehidupan kemanusiaan kontemporer, psikologi tidak pernah memperoleh batasan yang tunggal. Meskipun secara umum terdapat persamaan pokok-pokok pengertian di antara berbagai macam definisi terminologis tentang psikologi, namun memang lebih baik bila psikologi tidak dibatasi pada satu pemahaman tunggal. Berikut beberapa batasan tentang psikologi:
1. William Wundt: Psikologi adalah ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness).
2. Mc. Mahon, Morgan, dkk.: Psychology is defined as the scientific study of human and animal behavior. (Bisa meliputi proses berpikir, perkembangan anak, maupun kemampuan problem solving simpanse.
3. Woodworth dan Marquis: Psikologi adalah the science of the activities of the individual. (Aktivitas dalam arti motorik, kognitif, dan emosional).
4. Branca: Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku. (Tingkah laku sebagai manifestasi hidup kejiwaan).
5. Psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan psikologis serta proses-proses kognitif yang mendasarinya, merupakan profesi yang menerapkan pengetahuan tentang ilmu tersebut pada masalah-masalah praktis.
D. Tugas dan Fungsi Psikologi
Sains memiliki tiga fungsi utama, termasuk psikologi:
1. Fungsi pemahaman (understanding)
Dapat memberi penjelasan yang benar, masuk akal, dan ilmiah tentang reaksi dan eksistensi objek yang dikaji (manusia, binatang, dsb).
2. Fungsi Pengendalian (control)
Memberi arah tepat guna dan berhasil guna untuk berbagai kegiatan manusia, serta memanfaatkan temuan ilmiah secara benar untuk kesejahteraan manusia dan pengembangan ilmu dan teknologi. Juga mencegah penyalahgunaan asas dan temuan sains serta salah penerapan teknologi serta turut menanggulangi kerugian yang timbul.
3. Fungsi peramalan (prediction)
Memberi gambaran tentang kondisi kehidupan di masa depan serta memperkirakan hal-hal di masa dating melalui metodologi dan prosedur ilmiah terhadap data akurat sekarang.
Ilmu Psikologi diharapkan dapat menerangkan berbagai gejala perilaku manusia dan corak relasi serta kehidupan, di samping mampu memanfaatkan hasil-hasil temuan psikologis untuk menentukan kesehatan mental dan kesejahteraan manusia serta mencegah malpraktek dan mengatasi efek-efek negative lain. Juga mampu membuat perkiraan tentang pola perilaku manusia dalam berbagai situasi dan bagaimana akibatnya pada kehidupan pribadi dan nasional di masa mendatang.
E. Syarat Kewenangan Ilmiah (Scientific Authority)
1. Memiliki objek
2. Hasil penyelidikannya disusun secara sistematis sehingga menjadi struktur ilmiah yang utuh dengan bagian-bagiannya yang saling berkaitan. Hasil penemuannya dicatat dengan teliti dan jelas berupa dalil maupun teori sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dan bukan jawaban yang tepat terhadap permasalahan psikologis dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memiliki metode ilmiah untuk mengadakan penyelidikan, penelitian, dan pengujian/pemjbuktian yang khas bercorak psikologis.
4. Memiliki riwayat/sejarah ilmiah tertentu.
F. Metode
Dalam memahami sesuatu, terdapat berbagai macam metode: metode ilmiah, metode otoritas, metode keyakinan (tenacity), dan metode intuisi. Objek studi psikologi dipelajari secara sistematik menggunakan metode-metode ilmiah yang menjamin objektivitas pengambilan kesimpulannya. Artinya, metode yang digunakan mampu mengamati, mencatat, mengukur perilaku seperti adanya. Metode ilmiah dalam psikologi dibedakan dalam dua bagian besar:
1. Metode Longitudinal
Metode ini membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai suatu hasil penyelidikan. Perjalanan penyelidikan itu sendiri biasanya secara vertikal, misalnya tentang perkembangan anak. Hasil pengamatan dicatat hari demi hari sampai pada tahun demi tahun. Hasil tersebut dikumpulkan dan diolah kemudian disimpulkan.
2. Metode Cross-Sectional
Relatif tidak membutuhkan waktu yang lama, dan biasanya bahannya banyak. Jalan penyelidikannya adalah horizontal, misalnya kuesioner. Cepat tapi kurang mendalam.
Tujuan metode ilmiah dalam hal ini adalah mengukuhkan objektivitas dalam memahami sesuatu. Secara khusus, ada beberapa metode yang dipakai dalam psikologi. Berikut metode-metode tersebut.
1. Metode observasi wajar.
Tujuannya mempelajari dan memerikan perilakiu dalam situasi dan kondisi yanng sebwenarnya tanpa mengganggu terjadinya perilaku tersebut. Bila kehadiran dan tujuan pengamatan diketahui subjek penelitian, maka disebut observasi terang-terangan (overti observation), sedangkan kebalikannya disebut observasi terselubung (covert observation). Pengamat sendiri bisa diluar medan pengamatan maupun berperan serta aktif (participant observation), tatapi tanpa memasukkan perasaan, prasangbka, dan anggapan-anggapan pribadinya.
2. Metode Survei
Subjek penelitian diamati secara sistematik dan sekaligus ditanya baik menggunakan kuesioner maupun pertanyaan-pertanyaan langsung yang bebas dan sudah direncanakan peneliti. Karena harus bertanya pada subjek penelitian, maka respondennyapun (yang menjawab pertanyaan) relatif sedikit.
3. Metode Klinis
Biasanya bagi yang abnormal, dengan pemeriksaan psikolog di klinik. Mencakup wawancara mendalam, penggunaan alat-alat tes diagnosa psikologis, dan studi kasus. Tujuannya untuk mengetahui sebab-sebab timbulnya gangguan perilaku dan kecenderungan-kecenderungan umum lainnya. Ini merupakan satu-satunya metode yang idiografik (memerikan perilaku individu sebagai peribadi yang unik), berbeda dengan metode lainnya yang nomothetik (menyimpulkan berdasarkan perilaku sekelompok orang).
4. Metode Eksperimen
Peneliti (eksperimenter) memanipulasi atau mengatur beberapa kondisi dalam lingkungan individu. Tujuan pengamatan ini adalah untuk melihat hubungan yang jelas antara variabel-variabel yang diteliti, misalnya hubungan produktivitas dengan iming-iming hadiah, fasilitas kerja, dan perbedaan IQ.
5. Metode introspeksi
Dengan melihat peristiwa kejiwaan dalam dirinya sendiri (baik eksperimen maupun non-eksperimen), tetapi dengan norma-norma ilmiah. Metode ini juga bisa disebut retrospeksi karena melihat juga masa lalu, bukan hanya masa sekarang.
6. Metode Ekstropeksi
Melihat keluar, jadi subjek bagi orang lain, objektif, tetapi sebenarnya juga bercermin diri.
7. Metode Kuesioner/Angket
Menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab subjek. Terdiri dari dua bagian besar: langsung dan tak langsung, identitas dan pertanyaan-pertanyaan.
8. Metode Interview
Menggunakan pertanyaan lisan secara langsung.
9. Metode Biografi
Menggunakan tulisan tentang riwayat kehidupan seseorang
10. Metode Analisis Karya
Menganalisis karya-karya seseorang (misalnya buku, bahkan buku harian).
11. Metode Testing
Menggunakan soal, pertanyaan/tugas-tugas lain yang standar. Macam-macam tes: individu, kelompok, dengan pengamatan, perhatian, intelegensi, bahasa, dan peraga.
12. Metode Statistik
Menggunakan statistik untuk materi/data yang terkumpul.
G. Sejarah Singkat Perkembangan Psikologi
Akar dari psikologi adalah filsafat dan fisiologi. Filsafat (philosophy) berasal dari kata philos yang berarti cinta (love) dan Sophia yang berarti kebijakanaan (wisdom). Jadi filsafat adalah ilmu yang mencintai kebijaksanaan. Sedangkan physiology adalah cabang dari biologi yang berkaitan dengan kajian ilmiah tentang bagaimana fungsi-fungsi mahkluk hidup.
Filsafat memberikan sikap dan fisiologi memberikan metode. Sebelum psikologi lahir menjadi disiplin ilmu di abad ke-19, dua hal yang dibutuhkan yaitu sikap (attitude) dan metode. Orang telah mengambil sikap bahwa misteri jiwa harus dikaji secara objektif seperti halnya bagian lain dari dunia alamiah. Yang menemukan cara untuk mengobservasi, mengukur dan menyelidiki pristiwa yang bersifat fisik adalah fisika dan kimia, sehingga memungkinkan orang untuk menemukan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan psikologis.
1. Yunani Kuno (Akhir Abad 5 SM – Abad 4 SM)
“Psikologi” amat ditandai dengan spekulasi, argumentasi logika belaka. Psikologi masih merupakan bagian dari filsafat dalam arti seumum-umumnya. Tokoh-tokohnya: Socrates, Hipocrates, Plato. Demikian kata Plato: “Man are made up of desire, emotion, and knowledge. Desire – sexuality – comes from the loins, emotions comes from the heart in the force and flow of blood, and knowledge comes from the head. Difference in personality stem from differences in the propositions of these three elements”. Bisa dicatat juga Aristoteles yang membagi jiwa dalam tiga macam: anima vegetative (tumbuhan), anima sensitive (hewan), dan anima intelektiva (manusia).
2. Abad Kegelapan (The Dark Ages, 400 SM – 900 M)
Hampir tidak ada peluang untuk mempelajari atau mengekspresikan ilmu (Barat), namun di dunia Islam, ini masa-masa keemasannya dengan ushuluddin, tasawuf, dan ilmu-ilmu alam. Permasalahan kejiwaan juga didominasi teks-teks penafsiran ilmu atau filsafat yang bercorak keislaman.
3. Abad Pertengahan (The Middle Ages, 900-1400 M)
Yang paling menentukan alam pikiran waktu itu adalah kerajaan dan gereja, sedangkan peran ilmu demikian terpinggirkan. Dominasi penafsiran kejiwaan dengan demikian juga terkungkung oleh monopoli penafsiran Gereja.
Augustinus dengan metode filosofi religius mengemukakan cara bekerjanya jiwa manusia melalui tiga aktivitas: mengetahui, merasa, dan menghendaki.
a) Untuk mengetahui sesuatu, jiwa menempuh empat cara kerja: mengamati, mengingat, berpikir, dan kombinasi ketiganya.
b) Untuk merasakan sesuatu, jiwa menempuh empat cara kerja: mengingini, menikmati, takut, dan susah.
c) Untuk menghendaki sesuatu, jiwa menempuh cara-cara: memilih di antara keinginan-keinginan, dan mengendalikannya.
5. Abad 17 – 19
Menurut John Locke, akal merupakan gudang dan pengembang pengetahuan yang berfungsi mengarahkan kekuatan-kekuatan berpikir dan berkehendak. Kekuatan berpikir disebut pengertian; kekuatan berkehendak disebut kemauan. Pengertian melibatkan aktivitas mental yang meliputi lima kekuatan: mengamati (mengindera, menalar, mengenal, meyakini), membedakan sesuatu (membandingkan), mengingat, mengabstraksi, dan menggunakan tanda-tanda atau symbol. Kemauan tidak sama dengan keinginan, lebih merupakan dorongan untuk mewujudkan ide, kemauan; jadi merupakan kekuatan untuk memilih. Tindakan memilih oleh Locke disebut volition. Agar dapat melakukan tindakan pemilihan (volition) perlu menggunakan kekuatan jiwa Liberty yang memusnahkan keraguan menurut kepentingan akal.
6. Renaissance (= rebirth)
Masa ini ditandai sebagai masa kembalinya pemikiran Yunani Kuno sebagai reaksi atas “gelapnya” kebodohan Middle Ages. Anggapan-anggapan “ilmiah” abad-abad Pertengahan misalnya bahwa “Bumi dianggap sebagai pusat alam semesta di mana matahari mengelilingi bumi” yang dilindungi kekokohan benteng agama (Kristen) ternyata di jaman Renaissance mulai secara rasional ditinggalkan dan diganti dengan tesis baru yang lebih akrab dengan penyelidikan ilmiah dari pada dengan dogma-dogma buta agama. Penggunaan logika sebagai panglima utama dunia ilmiah juga merasuki bidang ilmu psikologi. Rene Descartes (1596-1650) – teori tentang kesadaran, Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) – teori tentang kesejajaran psiko-fisik, John Locke (1623-1704) – teori tabula rasa; mereka adalah tokoh-tokoh psikolog-filsuf yang menonjolkan penggunaan spekulasi dan argumentasi logika termasuk pada penerapan ilmu faal yang menyelidiki gejala kejiwaan melalui eksperimen teruitama tentang syaraf sensoris dan motoris.
7. Enlightnment
Abad Pencerahan ini ditandai dengan munculnya teori evolusi. Penemuan-penemuan medis/faal akhir renaissance menandai tonggak sejarah baru untuk psikologi, karena psikologi memperoleh basis pemahaman yang lebih kuat dengan fungsi-fungsi fisiologis manausia yang relevan dengan perilaku psikologis manusia. Di pertengahan abad 19, Charles Darwin dengan teori evolusi-nya menandai terbukanya peluang yang signifikan untuk psikologi karena teori eviolusi memicu lebih jauh kebebasan untuk mengeksplorasi manusia sebagai “animal/binatang”. Teori evolusi ni menegaskan bahwa belajar tentang organisme sederhana merupakan sebuah metode untuk memahami bagaimana fisiologi dan keseluruhan aspek hidup manusia bekerja dan berfungsi.
8. Abad 19 – Sekarang (Masa Psikologi Mandiri)
Filsafat sebagai mother of science mulai terpisah dari ilmu-ilmu lain. Oleh karena itu, bila di jaman-jaman sebelumnya psikologi banyak terpengaruh pemikiran spekulatif a la filsafat, maka di masa psikologi mandiri ini gejala kejiwaan dipelajari secdara lebih sistematik dan objektif. Wilhelm Wundt, seorang dokter dan ahli hokum, pada tahun 1879 mendirikan laboratorium psikologi yang pertama untuk menyelidiki gejala-gejala kejiwaan secara eksperimental. Ini menjadikan psikologi lebih diakui eksistensinya di dunia ilmiah. Wundt kemudian disebut sebagai bapak psikologi (father of psychology). Hal ini sekaligus mempertegas psikologi yang tadinya filosofis menjadi psikologi empiris. Perkembangan ilmu fisika dan kimia mempengaruhi munculnya ilmu biologi. Salah satu kajian dalam ilmu biologi adalah ilmu perilaku, di mana terdapat tiga kajian utama: antro, sosio, dan psikologi (Marx, 1976). Pada ini juga terjadi perkembangan pesat psikologi dengan metode dan teknik khusus seperti strukturalisme, asosiasiisme, psikoanalisis, fungsionalisme, teori gestalt, behaviorisme, psikologi humanistic, dan psikologi transpersonal.
Johan Friedrick Herbart terkenal dengan teorinya tentang psikologi tanggapan. Menurutnya, tanggapan merupakan unsure yang menjadi kekuatan dasar kehidupan jiwa. Thorndike, Pavlov, dan Watson mengembangkan aliran behaviorisme. Objek psikologi bukan jiwa lagi, tetapi perilaku. Menurut kalangan behavioris, semua perilaku manusia dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforceman) dari lingkungannya. Kohler (1887-1959) terkenal dengan istilah “insight” dari penelitiannya tentang simpanse yang pada gilirannya menumbuhkan aliran Gestalt (dengan tokoh-tokohny: Lewin, Piaget, dan Bruner) yang mempermasalahkan konfigurasi, struktur, dan pemetaan pengalaman yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Keseluruhan selalu lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya. Kurt Lewin dengan Cognitive Field Theory mengatakan bahwa tingkah laku merupakan hasil interaksi antar kekuatan dalam medan jiwa baik dari dalam dan dari luar individu. Medan kekuatan psikis ini disebut life space. Piaget dengan Teori Cognitive Developmental mengulas perkembangan intelegensi dan proses berpikir dalam berinteraksi dengan lingkungan. Bruner dengan Teori Discovey Learning menyatakan bahwa perilaku belajar manusia dicapai melalui proses penemuan-penemuan atas dasar problem solving. Akhir tahun 1940-an muncul Psikologi Humanistik, di mana perilaku dipengaruhi maksud-maksud pribadinya. Tokoh-tokohnya adalah Combs (persepsi diri dan persepsi dunia), Maslow (motivasi dalam rangka kebutuhan), dan Rogers (percaya diri). Notonagoro mengajukan tesisnya tentang manusia sebagai makhluk multidimensi (monodualitas manusia) yang dipetakan dalam tiga kodrat kemanusiaan:
a) Hakikat Kodrat; manusia terdiri dari jiwa (meliputi akal, rasa, kehendak) dan tubuh (unsure binatang, tumbuhan, dan manusia).
b) Sifat Kodrat; manusia sekaligus sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
c) Kedudukan Kodrat; manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk Tuhan.
Emil Dubois Raymond menyebutkan tujuh teka-teki yang tak terjawab ilmu:
a) asal mula benda dan kekuatan
b) asal mula gerak
c) ciptaan hidup
d) kejituan alam
e) terciptanya perasaan
f) asal bahasa
g) kemerdekaan manusia.
K. Macam-Macam Pendekatan terhadap Psikologi
1. Pendekatan neurobiologis
Memandang bahwa tingkah laku disebabkan oleh gabungan sel-sel syaraf (“neuro”) dan perubahan-perubahan kimiawi otot-otot dan perubahan fisik manusia (“biologis”).
2. Pendekatan Perilaku (Behavioris)
Menekankan nilai penting kejadian-kejadian eksternal yang menyebabkan tingkah laku lebih dari pada sekedar melihat motivasi dalam yang rumit dan sebab-sebabnya. Organisme merupakan produk akhir dari apap[un yang telah terjadi terhadap dirinya dalam suatu lingkungan. We are what we learn to be, change the environment and you also change the end product.
3. Pendekatan Fenomenologi
Menekankan segi-segi internal manusia (kebutuhan, kepentingan, dsb) yang secara tetap berubah, tetapi sangat individual (khas, unik). Tiap insan begitu unik.
4. Pendekatan Humanistik
Mengambil posisi bahwa kita selalu bergerak ke arah yang lebih baik tetapi seringkali dihalangi oleh lingkungan yang tidak baik.
5. Pendekatan Psikoanalitik
Suatu system kepercayaan yang menekankan diri-dalam sendiri yang digerakkan oleh kebutuhan dasar akan sex dan mortalitas (agresi), yang beroperasi pada level ketidaksadaran.
6. Pendekatan Kognitif
Menekankan bahwa perilaku itu dikendalikan oleh proses berpikir, alasan-alasan, dan problem solving. Ini merupakan blend of humanism and behaviorism: “the most important human ability is our capacity to take information from ther environment, analysis it in a systematic way and come up with a solution its problem…”
L. Lima Ketertarikan dalam Psikologi
1) Memahami otak – fungsi-fungsinya dan cara kerjanya dalam meditasi, dzikir, dsb.
2) Menggunakan komputer – artificial intelligence (bagaimana kerja “otak”nya mesin)
3) Memahami proses-proses sosial – kita tidak memperlakukan dunia keluar lepas dari sesuatu yang nyata secara objektif, sebenarnya kita berpikir kita melakukannya.
4) Mencegah gangguan mental
5) Pengobatan perilaku – terapi psikologi.
M. Aliran Besar Psikologi
Sampai dengan abad XX, terdapat empat aliran besar psikologi yang menjelaskan bagaimana teori dan filsafat tentang manusia:
1) Psikoanalisis
2) Psikologi Perilaku
3) Psikologi Humanistik
4) Psikologi Transpersonal.
N. Ruang Lingkup Psikologi
1. Dari Segi Objek
a) Psikologi yang mempelajari manusia
b) Psikologi yang mempelajari binatang
2. Dari Segi Sifat Aktivitas/Perilaku Manusia
a) Psikologi Umum
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermin dalam perilaku pada umumnya, yang dewasa, normal, dan beradab. Di sini manusia seolah-olah saling terlepas dari manusia lainnya.
b) Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki segi-segi khusus dari aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang menyimpang dari hal-hal umum dibicarakan di sini.
c) Psikologi Perkembangan (perkembangan sejak bayi sampai usia lanjut)
d) Psikologi Sosial (aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial)
e) Psikologi Pendidikan
f) Psikologi Kepribadian
g) Psikologi Kriminal
h) Psikopatologi
i) Psikologi Perusahaan
j) …dan sebagainya
3. Dari Segi Teori-Praktis
a) Psikologi Teoritis – dari ilmu itu sendiri
b) Psikologi Praktis – misalnya psikologi industri, psikologi klinik, dsb.
O. Cabang-Cabang Psikologi
Telah diakui bahwa psikologi berinduk pada filsafat, khususnya filsafat mental. Namun dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu Beta seperti Fisika, Kimia, dan Biologi memberi andil besar dalam aspek metodologi maupun topik kajiannya. Berikut ini sekedar gambaran umum dari pengeruh ilmu-ilmu lain serta cabang-caang psikologi yang lahir dari singgungan tersebut.
 Ilmu- Ilmu Lain   Psikologi
Fisika Psikofisika
 Kimia Neurokemis Perilaku
Biologi Psikofisiologi
Matematika Psikologi Kuantitatif
Kedokteran Psikologi Klinis/Psikoterapi
Sosiologi Psikologi Sosial
Antropologi Psikologi Lintas Budaya
Pedagogi Psikologi Pendidikan/Instruksional
Gambar 1. Pengaruh ilmu-ilmu lain terhadap psikologi dan
cabang-cabang psikologi yang ditimbulkannya.
Tabel 1. Wilayah Penelitian dalam Psikologi
Wilayah Penelitian
Fokus
Psikologi eksperimen
Pada intinya mencakup tema-tema seperti sensasi, persepsi, belajar, pengkondisian, motivasi dan emosi,
Psikologi fisiologi
Mempelajari pengaruh faktor genetik pada perilaku dan peran otak, sistem saraf, sistem endokrin, dan kimia tubuh pada perilaku
Psikologi kognitif
Memusatkan perhatian pada proses mental yang lebih tinggi seperti memori, penalaran, proses informasi, bahasa, pemecahan masalah, pembuatan keputusan, dan kreativitas.
Psikologi pekembangan
Mengamati perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan. Psikologi perkembangan terutama terfokus pada perkembangan anak, dan akhir-akhir ini juga banyak melakukan penelitian tentang remaja, orang dewasa, dan usia senja.
Psikometri
Berkaitan dengan pengukuran perilaku, bisannya melalui [erkembangan tes-tes psikolog. Psikometri berkaitan dengan rancangan tes-tes penaksiran kepribadian, inteligensi, dan kemampuan-kemampuan lain. Juga berkaitan dengan pengembangan teknik-teknik baru untuk analisis stastistik.
Kepribadian
Lebih pada penggambaran dan pemahaman konsistensi individu dalam perilaku yang menggambarkan kepribadian seseorang. Berkaitan dengan faktor-faktor yang membentuk
Psikologi sosial
Memfokuskan pada perilaku impresional dan peran tekanan sosial dalam perkembangan perilaku.Tema-tema intinya adalah pembentukan sikap, perubahan sikap, prasangka, ketertarikan, agresi, hubungan intim, dan perilaku-perilaku dalam kelompok.
Menurut Hanna Djumhana Bastaman (1992), terdapat empat dimensi terpadu dalam manusia:
1. Dimensi Ragawi (fisik-biologis)
2. Dimensi Lingkungan (sosio-kultural)
3. Dimensi Kejiwaan (psikis)
4. Dimensi Rohani (spiritual)
Jadi ruang lingkup psikologi terpetakan dalam: psikologi-biologis, psikologi-eksistensial, psikologi sosial, dan psikologi spiritual.
Tabel 2. Spesialisasi dalam Psikologi
Spesialisasi
Fokus
Psikologis klinis
Berkaitan dengan evaluasi, diagnosis, dan treatment individual mengenai ganguan-ganguan psikologis aktivitasnya meliputi interview klien, tes psikologis, dan memberikan terapi kelompok maupun terapi individual.
Psikologi konseling
Aktivitasnya: interview pengetasan dan memberikan terapi (keluarga, pernikahan, konsultasi karir).
Psikologi industri
Bekerja untuk memperbaiki rancangan kurikulum, tes prestasi, pelatihan guru, dan aspek-aspek lain dalam proses pendidikan.
Psikologi pendidikan
Berkaitan dengan beberapa bidang dalam dunia industri dan bisnis seperti managemen sumber daya manusia, meningkatkan semangat staf, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja, meneliti prosedur dan struktur.
Terapan psikologi semakin meluas. Kini psikologi tidak hanya dikenal sebagai pengukur intelegensi atau lebih populer dengan Tes IQ namun juga diperlukan untuk menjelaskan, memperbaiki, mengembangkan perilaku, baik individual maupun massal. Dalam laporan pertangungjawaban ketua umum periode 1991-1994, Dr. Djamaludin Ancok, dikemukakan tentang pengembangan psikologi. Dalam laporan ini dilampirkan surat yang di tandatangani oleh Bernadette N. Setiadi, PhD ditujukan kepada ketua LIPI saat itu, Prof. Dr. Samaun Samadikun tentang berdisiplin psikologi. Surat tanggal 24 Agustus 1991 tersebut menyebutkan subdisiplin psikologi sebagai berikut:
a) Psikologi Abnormal
b) Psikologi Anak dan Remaja
c) Bimbingan dan Konseling
d) Psikologi Pendidikan
e) Evaluasi dan Pengukuran dalam Psikologi
f) Psikologi Eksperimen
g) Psikologi Umum
h) Psikologi Lansia
i) Psikologi Industri dan Organisasi
j) Kepribadian
k) Studi Psikologis tentang isu-isu sosial
l) Psikofarmakologi
m) Psikologi Sosial
Dalam rapat pada hari Minggu tanggal 26 oktober 2003 Panitia Pengarah Temu Ilmiah Nasional Kongres IX Himpsi telah mengidentifikasi subdisiplin psikologi yang perlu dikembangkan di masa mendatang, sesuai dengan kondisi dan situasi di Indonesia, yaitu :
a) Psikologi Forensik
b) Psikologi Militer
c) Psikologi Lingkungan
d) Psikologi Olahraga
e) Psikologi Hukum
f) Psikologi Ekonomik
g) Psikologi Ergonomik
h) Psikologi Kognitif
i) Psikologi Indigenous
j) Psikologi Lintas Budaya
k) Psikologi Perkotaan dan pedesaan
Pengambangan subdisiplin psikologi diharapkan dapat meluaskan terapan psikologi bagi lulusan sarjana, magister, doctor psikologi dan psikolog. Masih banyak lagi bidang terapan yang bisa dikembangkan oleh professional psikologi yang akan semakin meluaskan pemahaman masyarakat tentang psikologi dan terapannya sehingga tidak lagi dipahami dalam pengertian yang sempit, yaitu berkaitan dengan psiko tes semata. Masyarakat luas perlu memahami bahwa belajarpsikologi tidaklah bertujuan untuk dapat melakukan tes psikologi meleinkan memahami perilaku dalam arti yang sangat luas. Himpsi berharap dapat terus mendorong komunitas psikologi untuk mengembangkan terapan psikologi secara luas agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal ini tentunya perlu bekerja sama dengan penyelenggara pendidikan psikologi di Indonesia

MELATIH KONSENTRASI FOKUS

Minggu, 20 Januari 2013 · Posted in ,

Ini ada satu gambar yang menurut saya sangat berguna untuk melatih konsentrasi kita. gambar ini baru aja tadi jam 7 malam  dapet atau lebih tepat nya ada teman yang ngeshare di fb di salah satu group yang saya ikuti.  saya juga mau mencoba mengeshare supaya dapat bermanfaat buat kita semuanya.
Sedikit Penjelasan:

Dalam gambar terdapat lingkaran biru dan terdapat titik merah di tengah. teman-teman usahakan fokus ke titik merah tersebut. jika teman-teman fokus dan konsentrasi maka lingkaran biru tersebut akan terasa menghilang. teman-teman bisa melatih konsentrasi tersebut secara terus menerus. Teman-teman tidak usah terkait waktu.  Intinya adalah “rasa” yang muncul saat lingkaran biru itu mulai menghilang dan menjadi hilang sempurna. 3 detik tidak apa-apa, 5 detik juga tidak apa-apa. Yang penting “rasa” itu bisa diingat. Dan ketika dimunculkan lagi, maka hilangnya lingkaran biru akan lebih cepat. Dan ketika “rasa” itu dipertahankan, ya otomatis rentang waktu hilangnya lingkaran biru akan jadi lebih lama.
saya sudah mencobanya dan memang terbukti bahwa lingkaran biru terasa menghilang. silahkan teman-teman mencobanya…

MELATIH KONSENTRASI OTAK

Artikel ini akan membahas bagaimana cara meningkatkan daya ingat teman2 yang sulit untuk menghapal.
Tetapi untuk itu kalian musti serius sehingga trik ini ada gunanya. Sudah penasaran bagaimana caranya Meningkatkan daya ingat teman2??.
Saya ingin mengadakan percobaan kecil untuk mengetahui daya ingat kamu. Lakukan percobaan kecil ini dengan serius. Apakah kamu siap? Kalau ya, coba kamu hapalkan kata-kata di bawah ini dalam waktu 90 detik! Yang harus kamu hapalkan adalah kata-kata itu dan juga urutannya. Urutan kata tidak boleh terbalik. Sekarang siapkan jam kamu. Lihat jam dan… mulai…
1. Rumah
2. Gudang
3. Pesawat
4. Bazoka
5. Gunung
6. Merpati
7. Hotel
8. Samudra
9. Jakarta
10. Amerika
Setelah 90 detik, kamu jangan langsung menuliskan apa yang baru kamu hapalkan. Yang kamu harus lakukan adalah meneruskan membaca selama sekitar 2-3 menit, baru setelah itu kamu tuliskan apa saja yang berhasil kamu ingat.
Bagaimana skor kamu? Berapa banyak yang dapat kamu ingat? Apakah kamu dapat mengingat 5 kata, 10 kata ataukah semuanya? Bila skor kamu baik, saya ucapkan selamat buat kamu. Bila skor kamu kurang baik, saya juga mengucapkan selamat. Lho kok begitu? Sebab dengan melakukan percobaan kecil ini, kini kamu mulai menyadari keadaan dan kekuatan daya ingat kamu. Setelah kamu tahu kondisi ini, kamu dapat meningkatkan daya ingat kamu. Lalu bagaimana caranya?
Semakin baik cara kita menerima, mengolah dan menyimpan, akan semakin mudah juga kita untuk mengingat kembali data yang telah kita simpan tersebut. Lalu mengapa kita mudah lupa atau sulit mengingat informasi yang kita butuhkan? Masalah yang sebenarnya bukanlah mengapa kita sulit mengingat, tetapi bagaimna kita memasukkan informasi itu ke dalam memori kita. Seberapa kuat dan akurat informasi itu tertanam dalam memori kita. Jika kita memasukkan informasi saja sudah mengalami kesulitan, jangan berharap kita dapat dengan mudah mengingat kembali data tersebut.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, “Apakah daya ingat dapat ditingkatkan? Jawabannya, “Dapat, asal kita tahu caranya dan bersedia melatih otot memori kita.” Ada teknik memori yang dapat kita gunakan untuk membantu meningkatkan daya ingat kita. Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak. Karena metode yang digunakan sejalan dengan cara otak beroperasi dan berfungsi maka hal itu akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi otak dalam menyerap dan menyimpan informasi.
Otak sangat suka akan hal yang bersifat:
1. Tidak masuk akal/ekstrem berlebihan
2. Seksi
3. Penuh warna
4. Multi sensori (melibatkan lebih dari satu panca indera)
5. Lucu
6. Melibatkan emosi
7. Melibatkan irama atau musik
8. Tindakan Aktif
9. Gambar tiga dimensi dan hidup/aktif
10. Menggunakan asosiasi
11. Imajinasi
12. Simbol
13. Nomor dan urutan
Ada beberapa teknik mengapal yang efektif, namun saat ini hanya akan dibahas satu teknik saja, yakni teknik rantaian kata. Sesuai namanya, dalam teknik ini kita merantaikan atau menyambung kata-kata yang ingin kita hapal. Kita menyambung/merantaikan kata tersebut dengan membuat suatu cerita. Namun sebelum kita mencoba teknik ini, perlu diketahui ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam membuat suatu cerita pendek yang baik yang dapat meningkatkan daya ingat kita. Syarat utamanya adalah kita harus ingat apa yang disukai oleh otak, yaitu 14 poin yang saya sebutkan di atas. Syarat lainnya:
1. Buatlah cerita yang berisi suatu aksi/tindakan
2. Hindari perubahan bentuk/obyek yang kita hapal
3. Jangan menambahkan obyek lain
4. KISS (Keep It Super Simple)
5. Saat kamu membuat cerita yang berisi gambar dari kata/obyek yang ingin dihapal, usahakan untuk menutup mata kamu sambil arahkan bola mata kamu ke arah kiri atas.
Sekarang, setelah memahami syarat membuat rantaian kata yang baik, mari kita berlatih menggunakan teknik ini. Kini saya minta kamu untuk menghapalkan kembali kata-kata berikut.
1. Rumah
2. Gudang
3. Pesawat
4. Bazoka
5. Gunung
6. Merpati
7. Hotel
8. Samudra
9. Jakarta
10. Amerika
Lakukan hal berikut ini:
1. Bayangkan rumah kamu. Setelah gambar rumah kamu jelas terlihat di dalam pikiran kamu, bayangkan rumah kamu mempunyai tangan yang kuat.
2. Rumah tadi kemudian mengangkat gudang.
3. Gudang ini lalu dilemparkan dan mengenai sebuah pesawat Boeing, tepat menindih kepala pesawat. Kamu bayangkan pesawat yang mengerang kesakitan, napasnya terengah-engah.
4. Pesawat, menggunakan tangannya, menggapai-gapai mencari sesuatu dan ternyata menemukan bazoka.
5. Pesawat menembak gudang dengan menggunakan bazoka. Namun sayang tembakan meleset dan mengenai sebuah gunung. Tembakan bazoka menimbulkan lubang besar pada gunung.
6. Dari gunung keluar banyak sekali merpati.
7. Merpati terbang mencari tempat tinggal baru dan memilih tinggal di hotel.
8. Ternyata di dalam hotel ada si Samudra yang sedang merencanakan tindakan jahat.
9. Setelah rencananya matang, si Samudra berangkat ke Jakarta.
10. Samudra hendak mengebom fasilitas Amerika.
Sekarang kamu sudah mengetahui salah satu teknik menghapal yang efektif. Jadi buat apa susah-susah menghapal lagi, kini menghapal dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan. Selamat mencoba.

MELATIH KONSENTRASI MATA 2

Gambar yang Unik Teka teki

Setelah beberapa kali surfing di internet, sejenak setelah capek dengan pekerjaan, akhirnya menyempatkan diri untuk refresing dan akhirnya mendapatkan gambar yang unik serta menarik untuk mendongkrak kerja otak kita.

Tak ada salahnya otak kita juga diistirahatkan dengan benar :)

salah satunya dengan melihat gambar ini, bukan gambar yang lucu (yang biasanya digunakan untuk refresing) namun gambar yang mengajak kita untuk berfikir dari beberapa sudut pandang yang berbeda, dan akhirnya nilai positif yang bisa kita ambil adalah bisa berfikir 2 kali dalam menghadapi masalah atau dalam bersifat.

cukup untuk cuap-cuapnya, langsung saja anda lihat gambar ini :



Gambar pertama
Gambar ini sepintas jika kita lihat dengan cepat, apa yang terlihat, mungkin adalah gambar cleopatra yang ditengahnya terdapat tongkat atau sejenis tiang.

Namun jika kita lihat lebih jelas, atau dari sudut pandang yang lainnya maka terlihat gambar yang berbeda pula. apakah itu silahkan lihat sendiri

yang jelas pada gambar tersebut (menurut saya) satu sisi adalah gambar wajah seorang wanita dan sisi lainnya adalah gambar 2 orang wanita yang sedang berhadapan :)

ada yang melihat sisi lainya? jika ya? siap siap anda adalah orang yang sangat genius :p dan kemungkinan bisa melihat dunia lain/gaib.
Gambar kedua

Hampir sama dengan gambar pertama, hanya disini agak berbeda lagi.
dari sisi sudut pandang saya , ada 2 jenis wanita tua dan muda. dimanakan mereka? silahkan anda lihat lebih detail dan dengan suasana yang santai


Mungkin saat anda terlalu serius memandang suatu hal malah tidak akan dapat melihat nilai yang lagi dan finally you can see other side if some side is move..!! hilangkan ego dan belajarlah untuk membuka sisi lain dari hati anda. wihh nopo mawon mas :p ya wess pokonya kalo ada yang belum jeas tentang gambar diatas silahkan tinggalkan komentar saja :)

COBA LATIHAN SENDIRI
BERAPA ORANG GAMBAR DI BAWAH INI

BEARAPA ORANG GAMBAR DI BAWAH INI

 

Coba perhatikan gambar di bawah ini UCPKAN WARNANYA BUKAN TULISANNYA






ILUSI MATA -MELATIH KONSENTRASI

· Posted in

Ilusi Mata - Melatih konsentrasi

Gambar ini sangat unik, dari beberapa Optical-Illusion, atau ilusi mata yang pernah saya cari, pada gambar ini namak seorang gadis yang sedang menari dengan indahnya, dengan arah putaran searah jarum jam, jika anda tidak bisa melihat gambar ini berputar, coba klik disini.




Pada gambar ini, sisi konsentrasi kita akan bisa membuat gadis ini berputar berlawanan dengan arah jarum jam, benar!!! dengan konsntrasi yang gak terlalu sulit kita bisa membuatnya memiliki sudut putar yang berbeda, Lakukan dengan santai, jika anda ingin melihat beberapa gambar lainya, silahkan baca disini.

jika anda mempunyai masalah dengan konsentrasi anda, lakukan dengan hanya melihat kakinya saja, mungkin anda akan mendapatkan sudut pandang yang baru, selamat mengamati kejadian aneh ini :)

10 RAHASIA PERCAYA DIRI

· Posted in

1. Tersenyum

Tersenyum merupakan tips 1 detik jika anda merasa gugup dan tidak percaya diri. Anda tidak hanya tersenyum jika anda merasa senang dan percaya diri, sebaliknya anda bisa tersenyum untuk membuat diri anda merasa lebih baik. Tersenyum berhubungan erat dengan perasaan positif sehingga hampir tidak mungkin anda merasa tidak enak ketika anda tersenyum.

Tersenyum lebih dari sekedar menunjukkan ekspresi pada wajah anda. Tersenyum melepaskan hormon endorphin yang membuat anda merasa lebih baik, meningkatkan sirkulasi darah di wajah anda, membuat anda merasa nyaman dengan diri anda sendiri dan tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri anda. Anda juga akan tampak lebih percaya diri di hadapan orang lain ketika anda tersenyum.

2. Tatap Mata Lawan Bicara Anda

Sama halnya dengan tersenyum, tataplah mata semua orang di dalam ruangan. Berikan senyum anda dan dapat dipastikan mereka akan membalas senyuman anda; dan senyum yang diberikan orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat. Sama halnya dengan tersenyum, kontak mata menunjukkan bahwa anda percaya diri. Menatap sepatu anda atau meja mendorong perasaan anda menjadi ragu-ragu dan malu. Tips ini sangat berguna untuk situasi kerja; buatlah kontak mata dengan orang yang mewawancarai anda, atau orang-orang yang menghadiri presentasi anda.

“Kontak mata membantu anda untuk menghilangkan rasa takut jika anda sedang berbicara di depan umum dan semakin mendekatkan anda dengan lawan bicara anda. Stress merupakan perasaan yang datang dari sesuatu yang asing dan tidak dapat dikendalikan. Kontak mata memberikan pembicara gambaran dari kenyataan yang tidak lain adalah lawan bicara itu sendiri. Kontak mata juga membantu menarik minat lawan bicara anda.” (Confident Eye Contact, Unlimited Confidence)

3. Ubahlah Suara Dalam Diri Anda

Kebanyakan dari kita memiliki suara dalam diri yang mengatakan bahwa kita bodoh, tidak cukup mampu, terlalu gendut, kurus, berisik, pendiam, dll. Kemampuan merubah suara di dalam diri anda merupakan kunci untuk memperoleh kepercayaan diri dari dalam. Buat suara dalam diri anda menjadi teman pendukung yang paling mengenal anda dan mengetahui bakat anda, serta menginginkan anda untuk mencapai yang terbaik.

4. Lupakan Standar Yang Ditetapkan Orang Lain

Terlepas dari situasi yang membuat anda mengalami krisis percaya diri, anda bisa membantu diri anda sendiri dengan berpegang pada standar yang anda miliki. Orang lain memiliki nilai yang berbeda dengan anda, dan sekeras apa pun anda mencoba, anda tidak pernah bisa memuaskan semua orang setiap saat. Jangan khawatir jika orang-orang menyebut anda gendut, kurus, pemalas, membosankan, pelit, konyol, dll.. Bertahanlah pada standar yang anda miliki, bukan pada standar yang dimiliki orang lain. Ingatlah nilai-nilai dan standar-standar yang dimiliki umumnya berbeda dalam masyarakat; anda tidak harus menerima nilai dan standar tersebut hanya karena orang-orang di sekitar anda menerimanya.

5. Tampillah Serapih Mungkin

Meskipun anda hanya memiliki sedikit waktu, pergilah ke kamar mandi untuk memastikan anda tampil rapih. Sisirlah rambut anda, cucilah muka anda, perbaiki riasan wajah anda, luruskan kerah anda, pastikan tidak ada sisa makanan pada gigi anda. Semua hal ini dapat membuat perbedaan antara rasa percaya diri terhadap penampilan anda dan rasa takut anda terhadap penampilan anda.

”Sempurnakan penampilan fisik anda; sudah merupakan fakta bahwa penampilan seseorang memainkan peranan penting dalam membangun rasa percaya diri. Meskipun kita tahu apa yang kita miliki dalam diri kitalah yang penting, penampilan fisik anda menentukan impresi orang terhadap diri anda.” (Building Blocks to Self-Confidence, Complete Wellbeing)

6. Berdoalah Atau Bermeditasi Sejenak

Jika anda percaya pada Yang Maha Kuasa, mengucapkan doa bisa meningkatkan rasa percaya diri anda (anda juga bisa melakukan meditasi selain berdoa). Langkah ini membantu anda untuk mundur sesaat dari situasi yang serba cepat dan mencari bantuan dari Yang Maha Kuasa. Berikut adalah sebuah contoh doa, namun anda bisa menulis hal serupa yang sesuai dengan agama atau kepercayaan anda:

“Ya Tuhan, terima kasih karena Kau telah mencintai dan menerimaku apa adanya.. bantulah aku untuk melakukan hal yang sama.. dan bantulah aku untuk tumbuh menjadi sesuai dengan kehendakMu sehingga rasa percaya diriku akan bertambah; semuanya demi keagungan namaMu dan bukan namaku. Terima kasih karena Engkau telah mendengarkan dan menjawab doaku. Amin.” (Daily Encounter, Strengthen Your Self-Confidence, Acts International)

7. Reka Ulang

Jika sesuatu terjadi diluar dugaan anda, hal ini cukup mudah menggoyahkan rasa percaya diri anda. Mungkin anda menumpahkan minuman anda, terlambat hadir di sebuah pertemuan penting karena macet, atau seseorang yang ingin anda ajak bicara memberikan tanggapan dingin. Cobalah untuk “mereka ulang” situasi tersebut dan tempatkan pada situasi yang lebih positif. Seringkali suatu kejadian menjadi negatif karena persepsi kita sendiri.

8. Tentukan Langkah Anda Selanjutnya

Jika anda tidak yakin dengan apa yang harus anda lakukan, temukan satu langkah sederhana yang bisa membantu anda untuk terus maju. Hal ini mungkin saja bisa dilakukan dengan melakukan kontak mata pada sebuah pesta, memperkenalkan diri anda pada orang asing, memecahkan kebekuan dalam sebuah rapat, atau menanyakan orang yang mewawancarai anda untuk menunjukkan pengetahuan anda terhadap industri dan perusahaan mereka.

Mulailah bertindak meskipun anda tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang seharusnya anda lakukan. Bergeraklah menuju sasaran anda. Koreksi diri anda di lain kesempatan.

9. Bicaralah Perlahan

Sebuah tips sederhana agar anda terlihat atau menjadi lebih percaya diri adalah dengan bicara perlahan. Jika anda bicara terlalu cepat, anda akan merasa tidak enak karena anda sadar anda bicara terlalu cepat. Bicara perlahan memberi anda kesempatan untuk memikirkan apa yang anda akan katakan selanjutnya. Jika anda sedang berbicara atau melakukan presentasi, berhentilah sesaat pada akhir sebuah frase atau kalimat untuk membantu orang lain mencerna apa yang anda katakan.

Berbicara perlahan menunjukkan kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang merasa tidak layak didengarkan akan berbicara dengan cepat, karena ia tidak mau membuat orang lain menunggu hal-hal yang tidak layak didengarkan.

10. Ikut Ambil Bagian

Pernahkah anda duduk seharian di dalam kelas atau di sebuah rapat tanpa mengucapkan satu patah kata pun? Pernahkah anda pergi bersama teman-teman anda di malam hari dimana teman-teman anda berbincang dengan gembira sementara anda hanya duduk dan menatap minuman anda? Kemungkinan yang terjadi adalah anda merasa tidak terlalu percaya diri pada saat itu – dan mungkin saja anda akan merasa lebih tidak enak sesudah malam tersebut. Apapun situasi anda, berusahalah untuk ikut ambil bagian. Meskipun anda merasa tidak banyak yang bisa anda katakan, pikiran dan perspektif anda sangat berharga bagi orang-orang di sekitar anda.

Dengan mencoba untuk berbicara setidaknya satu kali dalam setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang lebih baik, lebih percaya diri mengutarakan pikiran anda, dan dikenal sebagai seorang pemimpin oleh rekan-rekan anda.

66 MENAJEMEN WAKTU YANG TERBAIK

· Posted in

Berikut merupakan 66 kutipan manajemen waktu terbaik yang dikelompokkan berdasarkan topik:
Tepat waktu

Lebih baik datang 3 jam lebih awal daripada terlambat 1 menit.
William Shakespeare
Waktu merupakan guru terbaik

Waktu merupakan penasihat paling bijak yang pernah ada.
Pericles

Waktu merupakan sekolah tempat kita belajar, waktu merupakan api yang kita bakar.
Delmore Schwartz

Anda tidak membuang-buang waktu jika anda menghabiskan waktu anda dengan bijak.
Rodin

Seiring berjalannya waktu, waktu mengajarkan anda banyak hal.
Aeschylus

Sejarah membuat manusia menjadi bijaksana.
Francis Bacon
Gunakan waktu anda dengan bijak

Waktu adalah sesuatu yang paling kita inginkan, namun sesuatu yang kita gunakan paling buruk.
William Penn

Orang rata-rata tidak mempedulikan waktu yang ada, sementara orang yang bijak menggunakan waktu dengan baik.
Shoppenhauer

Waktu = kehidupan; oleh sebab itu, sia siakan waktu dan hidup anda, atau kuasai waktu dan hidup anda.
Alan Lakein

Jangan dibodohi oleh kalender. Kalender hanya berisi jumlah hari dalam satu tahun yang bisa anda gunakan. Seseorang bisa memperoleh 1 minggu yang berharga dalam waktu 1 tahun, sementara orang lain memperoleh 1 tahun yang berharga dalam waktu 1 minggu.
Charles Richards

Kuncinya terletak bukan pada bagaimana anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu anda.
Stephen R. Covey

Orang awam hanya berpikir bagaimana cara menghabiskan waktu. Orang-orang besar berpikir bagaimana cara menggunakannya.
Author Unknown

Ambil keputusan untuk tidak pernah tinggal diam. Orang tidak akan pernah mengeluh membutuhkan waktu lebih jika ia tidak pernah kehilangan waktu. Banyak hal yang bisa kita raih jika kita selalu bekerja melakukan sesuatu.
Thomas Jefferson

Gunakan waktu sebaik mungkin, jangan lewatkan kesempatan yang ada.
William Shakespeare

Saat ini, sama seperti saat-saat yang lain, merupakan waktu yang berharga, jika kita tahu apa yang harus kita lakukan dengan waktu yang ada.
Ralph Waldo Emerson

Seseorang yang berani membuang waktu 1 jam dari hidupnya bukanlah seseorang yang menghargai kehidupan.
Charles Darwin

Apakah anda mencintai kehidupan? Jangan membuang-buang waktu, karena waktu merupakan bagian terpenting dalam hidup anda.
Benjamin Franklin

Jika anda sudah berhasil memanfaatkan waktu, anda akan memahami fakta bahwa kebanyakan orang salah menilai hal-hal yang bisa mereka selesaikan dalam waktu 1 tahun – dan menyepelekan apa yang bisa mereka peroleh dalam waktu 10 tahun.
Anthony Robbins
Periksa kembali prioritas anda

Jika anda ingin memanfaatkan waktu anda sebaik mungkin, anda harus mengetahui hal-hal yang menjadi prioritas anda dan melakukan hal yang terbaik untuk mencapainya.
Lee Iacocca

Tidaklah cukup untuk menyibukkan diri anda; semut pun sibuk. Pertanyaan nya adalah, apa yang menyibukkan anda?
Henry David Thoreau
Perhatikan hal-hal kecil

Gunakan setiap menit yang ada dan setiap jam akan menjadi sangat berharga.
Lord Chesterfield

Anda sedang menulis kisah hidup anda melalui setiap momen yang anda lalui.
Doc Childre and Howard Martin
Lakukan beberapa hal saja

Melakukan 2 hal bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan sesuatu.
Publius Syrus

Seseorang tidak bisa melibatkan diri dalam terlalu banyak urusan: sama halnya jika anda mencoba menahan labu dalam air, satu-persatu labu akan bermunculan sementara anda mencoba menahan yang lain di dalam air.
Peribahasa Cina
Fokuskan diri pada masa kini

Jangan pernah membiarkan hari yang sudah lalu menyita hari anda.
Richard H. Nelson

Saya tidak memikirkan masa lalu. Satu-satunya hal yang penting adalah saat ini yang sedang anda jalani.
W. Somerset Maugham

Yang terpenting adalah bagaimana anda memanfaatkan waktu anda saat ini. Jika anda merasa jenuh dengan bagaimana anda menghabiskan waktu anda, maka ubahlah kebiasaan anda.
Marcia Wieder

Sadari bahwa di saat ini, anda sedang berkarya. Anda menciptakan momen anda selanjutnya. Itulah kenyataannya.
Sara Paddison

Waktu untuk bertindak adalah saat ini. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu.
Carl Sandburg

Anda tidak bisa menunda-nunda melakukan kebaikan, karena anda tidak akan pernah tahu jika anda terlambat melakukannya.
Ralph Waldo Emerson

Apakah ini saat yang tepat atau tidak tepat, hanya itulah waktu yang kita miliki.
Art Buchwald

Hari ini adalah awal yang baru.
Tuhan telah memberi saya hari ini untuk saya gunakan sebaik mungkin.
Saya bisa menyia-nyiakan waktu saya atau menggunakannya untuk kebaikan.
Apa yang saya lakukan hari ini penting karena saya menukarkan 1 hari hidup saya untuk hal tersebut.
Jika esok tiba, hari ini akan hilang selamanya, meninggalkan sesuatu di dalam nya sesuatu yang telah saya lakukan.
Saya ingin meraih sesuatu pada hari itu, bukan kehilangan sesuatu; kebaikan bukan keburukan; kesuksesan bukan kegagalan; agar saya tidak menyesali harga yang saya bayar untuk memperolehnya.
Author Unknown
Waktu yang anda lalui tidak akan pernah anda peroleh kembali

Ia memiliki kehidupan yang panjang dan bermakna; dan waktu yang tidak dimanfaatkan merupakan kerugian.
Thomas Fuller

Seseorang yang selalu berduka adalah seseorang yang menghabiskan waktu.
Dante

Kerugian materi dapat digantikan dengan industri, kerugian pengetahuan dengan belajar, kehilangan kesehatan dengan kendali diri sendiri atau obat-obatan, namun waktu yang kita lewati akan hilang selamanya.
Samuel Smiles

Uang dapat saya peroleh atau lepaskan. Namun waktu adalah sesuatu yang tidak bisa saya peroleh. Sehingga saya harus menghabiskan waktu saya dengan bijak.
Author Unknown

Satu hal yang tidak bisa anda daur ulang adalah waktu yang terbuang.
Author Unknown

Waktu yang hilang tidak akan pernah ditemukan lagi.
Author Unknown
Pentingnya waktu

Satu-satunya hal yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah waktu; bahkan seseorang yang tidak memiliki apapun pasti memiliki waktu.
Baltasar Gracian

Waktu adalah hal paling berharga yang bisa dimanfaatkan oleh seseorang.
Theophrastus

Waktu adalah uang.
Benjamin Franklin

Memperoleh waktu sama artinya dengan memperoleh semuanya dalam hal percintaan, perdagangan, dan perang.
John Shebbeare

Sampai anda menghargai diri anda sendiri, anda tidak bisa menghargai waktu yang anda miliki. Sampai anda menghargai waktu yang anda miliki, anda tidak bisa menggunakan waktu dengan baik.
M. Scott Peck

Sumber daya terbaik anda adalah waktu anda.
Brian Tracy

Anda tidak bisa membunuh waktu tanpa melukai keabadian.
Henry David Thoreau

Waktu adalah hal paling berharga yang bisa dimanfaatkan seseorang.
Laertius Diogenes

Waktu adalah hal paling berharga dan paling mungkin lenyap dari semua yang kita miliki.
John Randolph

Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki olehmanusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu.
Thomas Edison

Sampai kita bisa mengatur waktu, kita tidak bisa mengatur hal-hal lain.
Peter F. Drucker
Jangan menunda

Apa yang bisa anda kerjakan kapanpun bisa anda selesaikan dalam waktu singkat.
Peribahasa Skotlandia

Orang bijak mengerjakan sesuatu dengan segera apa yang orang bodoh lakukan pada akhirnya. Kedua-duanya mengerjakan hal yang sama; hanya pada waktu yang berbeda.
Baltasar Gracian

Sebuah tugas berharga yang diselesaikan dengan sukses jauh lebih bernilai dibandingkan dengan ratusan tugas yang baru rampung sebagian.
Malcolm S. Forbes

Berpikir terlalu lama untuk melakukan sesuatu kadang sama artinya tidak melakukan sesuatu.
Eva Young

Satu tahun dari sekarang anda akan berharap anda telah memulai sesuatu pada hari ini.
Karen Lamb

Jalan terbaik untuk menjadi terlambat adalah dengan memiliki banyak waktu.
Leo Kennedy

Sementara kita menunda, kehidupan terus berlangsung.
Seneca

Anda mungkin menunda, namun waktu tidak.
Benjamin Franklin

Jangan tunda hingga besok apa yang bisa anda lakukan hari ini.
Benjamin Franklin
Jangan mencari-cari alasan, andalah yang memegang kendali

Anda tidak akan pernah menemukan waktu untuk segalanya. Jika anda menginginkan waktu, anda harus menyediakannya.
Charles Bruxton

Jangan berkata anda tidak punya cukup waktu. Anda memiliki jumlah waktu yang sama setiap hari dengan waktu yang diberikan pada Helen Keller, Pasteur, Michelangelo, Mother Teresa, Leonardo da Vinci, Thomas Jefferson, dan Albert Einstein.
H. Jackson Brown

Kabar buruknya adalah waktu berlalu. Kabar baiknya adalah anda yang mengendalikannya.
Michael Altshuler

Waktu merupakan mata uang hidup anda. Waktu adalah satu-satunya mata uang yang anda miliki, dan hanya anda yang bisa menentukan bagaimana anda bisa menghabiskan waktu anda. Berhati-hatilah dalam menggunakannya atau orang lain akan menghabiskan waktu anda.
Carl Sandburg

Saya akan mengikuti kursus manajemen waktu.. segera setelah saya bisa mengatur jadwal saya.
Louis E. Boone

Sebenarnya, orang bisa memilih bagaimana mereka akan menghabiskan waktu mereka; bukanlah waktu yang menjadi masalah namun kemauan.
Sir John Lubbock

Orang-orang yang tidak memanfaatkan waktu mereka dengan baik adalah orang-orang yang mengeluhkan betapa singkatnya waktu yang mereka miliki.
Jean De La Bruyere

Garis pembatas antara kesuksesan dengan kegagalan dapat diungkapkan melalui 4 kata: “Saya tidak memiliki waktu.”

16 BAHASA TUBUH YANG BAIK

· Posted in

Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri dari bagaimana cara anda duduk, cara anda berdiri, cara anda menggunakan kedua tangan dan kaki anda, serta apa yang anda lakukan ketika berbicara dengan seseorang.

Dibawah ini adalah beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan ketika berbicara dengan seseorang :

1. Jangan silangkan kaki dan tangan anda.

Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik. Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda.

2. Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya.

Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga bukan dengan menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan bicara anda menjadi gelisah.
Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda, memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali. Namun lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.

3. Buatlah jarak antara kedua kaki anda.

Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan nyaman dengan posisi anda.

4. Santaikan bahu anda.

Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau bersandar.

5. Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang berbicara.

Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan. Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan cepat) layaknya burung pelatuk :) , karena anda akan terlihat seperti dibuat-buat.

6. Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak.

Membungkuk menandakan bahwa anda tidak bergairah, dan tegak disini maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.

7. Condongkan badan, namun jangan terlalu banyak.

Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh anda ke arahnya. Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti akan meminta sesuatu.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan santai, condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan terlalu condong, karena anda akan terlihat arogan.

8. Tersenyum dan tertawa.

Bercerialah, jangan terlalu serius. Santai, tersenyum bahkan tertawa jika seseorang menceritakan sesuatu hal yang lucu. Orang akan cenderung mendengarkan anda jika anda terlihat sebagai orang yang positif. Namun juga jangan menjadi orang yang pertama kali tertawa jika anda sendiri yang menceritakan cerita lucu nya, karena anda akan terkesan gugup dan seperti minta dikasihani.
Tersenyumlah ketika anda berkenalan dengan seseorang, namun jangan pula tersenyum terus menerus karena anda akan dianggap menyimpan sesuatu dibalik senyuman anda.

9. Jagalah posisi kepala anda tetap lurus.

Jangan melihat ke bawah ketika anda berbicara dengan seseorang. Anda akan terlihat seperti tidak nyaman berbicara dengan lawan bicara anda dan juga terlihat seperti orang yang tidak percaya diri.

10. Jangan terburu-buru.

Ini bisa berlaku untuk apa saja. Bagi anda yang mempunyai kebiasaan berjalan dengan cepat, cobalah sesekali untuk memperlambat jalan anda. Selain anda akan terlihat lebih tenang dan penuh percaya diri, anda juga akan merasakan tingkat stress anda berkurang.

11. Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan bahwa anda gelisah.

Seperti menyentuh muka anda, menggoyang-goyangkan kaki anda atau mengetuk-ngetuk jari anda di atas meja dengan cepat. Gerakan-gerakan semacam itu menunjukkan bahwa anda gugup dan dapat mengganggu perhatian lawan bicara atau orang-orang yang sedang berbicara dengan anda.

12. Efektifkan penggunaan tangan anda.

Daripada anda menggunakan tangan anda untuk hal-hal yang dapat mengganggu perhatian lawan bicara anda, seperti disebutkan dalam point 11 diatas, lebih baik anda menggunakan tangan anda untuk membantu menjelaskan apa yang anda sampaikan.

13. Rendahkan gelas minuman anda.

Seringkali kita berbicara dengan seseorang sambil memegang gelas minum di depan dada kita. Sikap ini agak kurang baik karena akan membuat ‘jarak’ yang cukup jauh antara anda dan lawan bicara anda. Rendahkan posisi gelas minuman anda, bahkan jika perlu anda memegangnya sampai di dekat kaki.

14. Jangan berdiri terlalu dekat.

Dalam artikel saya : Bagaimana Mengetahui Seseorang Sedang Berbohong, saya sempat mengulas sedikit bahwa orang yang merubah posisinya menjadi terlalu dekat pada lawan bicaranya dapat menandakan bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu atau mempunyai maksud tertentu. Selain itu tentu saja akan membuat lawan bicaranya menjadi tidak nyaman. Jagalah selalu jarak ’privacy’ antara anda dan lawan bicara anda.

15. Berkaca.

Dalam buku-buku mengenai penjualan, saya sering menemukan tentang istilah berkaca ini. Pada intinya ketika 2 orang terkoneksi dan melakukan hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain. Dalam arti anda akan sedikit meniru bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga sebaliknya.
Anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar) untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja, anda juga dapat melakukan hal yang sama. Namun tetap perlu diingat, jangan melakukan gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat dan hampir semua gerakan ditiru. Lawan bicara anda akan melihat suatu keanehan dan tampak seperti sirkus. :)

16. Jagalah selalu sikap anda.

Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.

Perlu diingat bahwa anda dapat merubah bahasa tubuh yang kurang baik, tentu saja selama anda memahami bahwa untuk menciptakan kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga mencoba melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat anda bingung dan penat.

Fokus saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi prioritas anda dan perbaiki terus menerus selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut anda akan menciptakan suatu kebiasaan yang baru. Kemudian anda dapat melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya.

PERPUSTAKAANKU. Diberdayakan oleh Blogger.