LAGKAH MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF KE POSITIF

Rabu, 23 Januari 2013 · Posted in ,

1. Ubahlah pola komunikasi

Konsep diri negatif salah satunya terbentuk karena pola komunikasi yang kurang tepat. Mengubah pola komunikasi negatif menjadi pola komunikasi yang positif adalah hal yang bisa dilakukan. Label-label negatif yang biasa diberikan ke anak harus dicoba untuk dihilangkan. Misalnya :

- Kenapa sih kamu malas ? bisa diganti dengan “apa yang menyebabkan kamu tidak melakukan ini ? Bisakah kamu lebih rajin ?

- Kamu memang anak yang sulit !, bisa diganti dengan “ Bisakah kita lebih bisa bekerjasama agar semuanya menjadi mudah ?”

Tentunya mengubah komunikasi negatif menjadi positif membutuhkan kekuatan dan kesabaran. Kita harus bisa mengontrol emosi, agar disaat anak melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan , kita bisa lebih tenang dan sabar.

2. Doktrin Positif

Cobalah untuk mendoktrin anak dengan doktrin-doktrin positif. Misalnya setelah anak-anak melakukan sholat Subuh, ajaklah untuk mendo’akan dirinya dengan doktrin positif, seperti “Bismillaahirrahmanirrahim, ya Allah jadikanlah saya anak yang baik, saya anak yang rajin, saya anak yang sabar, bimbing saya ya Allah”.

Doktrin positif juga dapat diberikan pada saat anak melakukan hal yang positif, misalnya : “Alhamdulillah kamu anak yang rajin, telah membantu ibu”. Kurangilah doktrin-doktrin negatif seperti : “Kamu nakal, kamu malas, dll”. Karena kata-kata itu akan diserap dan secara tak sadar adalah do’a kita pada anak kita. Naudzubillah.

3. Bicaralah dari hati ke hati

Berbicara dengan anak tentang kehidupan saat ini, ketika sore hari selagi santai, atau menjelang tidur, dapat kita lakukan. Bicarakan tentang harapan-harapan kita padanya, dan tanamkanlah prinsip-prinsip hidup seperti prinsip kejujuran, kesuksesan dll. Sering-seringlah menjadi pendengar, dengarkan harapan-harapan mereka tentang kita, tentang sekolahnya, teman-temannya dan masa depannya. Dan luruskanlah jika ada harapan atau perasaan-perasaan negatif dalam dirinya.

4. Selalu memotivasi

Motivasi positif akan membantu anak-anak untuk melakukan hal-hal yang positif. Beri pengakuan saat dia melakukan perbuatan positif, beri senyuman, pelukan, ucapan selamat merupakan motivasi yang murah dan efektif. Jangan pernah membandingkan dengan siapapun , karena anak kita unik dan tidak bisa disamakan dengan siapapun.

5. Beri kepercayaan

 Beri kepercayaan untuk melakukan hal-hal yang sederhana. Misalnya mencuci sepedanya, membereskan tempat tidurnya, membantu mencuci kendaraan keluarga dll. Dengan seringnya kita memberi kesempatan dan kepercayaan dan kita menghargai apa yang telah dilakukannya , insya Allah dia akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan memiliki konsep diri positif. 

PERPUSTAKAANKU. Diberdayakan oleh Blogger.