JEBAKAN KARMA YANG SULIT DIHINDARKAN
Selama anda tidak melakukan suatu aksi, maka tidak akan ada reaksi. Tidak ada akibat tanpa sebab. Namun begitu anda melakukan sesuatu, maka anda akan menghadapi berbagai efek-efeknya. Jadi berfikirlah secara matang sebelum anda melakukan suatu tindakan apapun juga, fahamilah bahwasanya akan timbul reaksi dan akibat jangka pendek dan jangka panjang karena tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya.
Di dalam kehidupan ini, anda bebas untuk menjadi manusia yang baik dan suci, ataupun menjadi jahat dan destruktif. Namun semua itu ada konskuensinya, sebaiknya anda bertanggung jawab untuk setiap tindakan anda, dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain ataupun mencari kambing hitam untuk kesalahan yang anda lakukan sendiri. Jangan juga sekali-kali menyalahkan Tuhan YME, karena Beliau sebenarnya telah menganugerahkan otak dan nurani kepada anda. Padahal hewan dan tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki intelegensia yang tinggi malahan secara naluri amat bertanggung jawab, mengapa manusia yang merasa lebih beradab merusak diri dan lingkungannya secara bodoh?
Sebuah contoh, anjing mencium dahulu makanannya secara instinktif, kalau busuk atau basi, maka ia tidak akan menyantapnya. Jadi secara alami hewan dapat terhindar dari berbagai penyakit. Sebaliknya seorang manusia dengan mudah mengambil dan merampas hak orang lain, tanpa berfikir panjang bahwasanya semua itu harus dibayar kembali secara berlipat ganda dalam bentuk penyakit, pengobatan, penderitaan, dsb. (Penulis merasa swarga dan neraka itu sebenarnya tidak jauh dari bumi ini, alias memang di bumi ini juga adanya.)
Ada sebuah contoh yang aneh, ada seorang pria yang membunuh dua kali. Namun dibantu oleh seorang pengacara yang amat handal, maka iapun terbebas dari jeratan hukum karena tidak terbukti bersalah. Kemudian ada seorang pembunuh lain yang secara brutal menghabisi nyawa orang lain. Namun yang ditangkap polisi malahan pembunuh pertama yang telah bebas karena banyak bukti mengarah kepadanya, walaupun untuk pembunuhan yang ketiga ini ia tidak bersalah sama sekali, toh sang hakim menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Jawabnya : di dua pembunuhan yang pertama, pria ini masih memiliki stok punya karma (karma yang baik) dari masa lalunya, namun pada saat-saat berikutnya stok karma baik ini habis, dan iapun harus menghadapi stok karma-karma buruknya, jadi apapun dapat terjadi. Berbagai Sanchit Karmanya lalu matang dan berubah menjadi nasib, kebetulan dst. Ia mungkin saja lolos dengan mudah dari pengadilan dunia, namun sulit untuk lolos dari pengadilan Tuhan YME.
Sebaliknya, ada saja manusia yang benar jalan hidupnya, namun selalu dirundung derita dan duka nestapa tanpa habis-habisnya. Bukan Tuhan yang salah dalam hal ini, namun karena karma-karma masa lalunya yang telah matang datang berkunjung kepadanya pada saat-saat yang tepat untuk membersihkannya dari berbagai dosa-dosa yang disandangnya. Kalau ia berhasil menerima semua karma ini dengan rasa syukur dan bijak, maka akan menghasilkan pembersihan jiwa raganya dan terciptalah karma-karma yang baik untuknya demi masa-masa yang akan datang.
Tiada aksi yang hilang tanpa reaksi, tidak sebab yang sirna tanpa akibat, dan tiada dosa yang lolos tanpa hukuman dari sistem yang berlaku di hukum karma ini.
Sebuah contoh lagi : Raja Parikesit yang teramat adil dan bijaksana, toh harus membayar secara mahal kehidupannya karena secara emosional melecehkan seorang resi yang sedang bertapa. Namun raja ini segera sadar dan mempersiapkan hukuman bagi dirinya sendiri. Beliau tidak memohon pengampunan kepada Tuhan, walaupun sang resi telah memaafkannya. Dengan gagah berani dan penuh tanggung jawab Beliau lalu menghadapi kematiannya. Akibatnya ia dipatuk ular naga Taksaka, namun dari kejadian itu lahirlah karya adi luhung Srimad Bhagawatham yang menjadi tulang punggung dharma yang amat dominan.
Inilah cara yang benar demi menghadapi Prarabdha. Hadapilah seluruh karma anda dengan berani, benar, tegar, jujur, bahagia, dan penuh tanggung-jawab dan kesadaran. Jangan sekali-kali meminta penundaan karma buruk anda atau orang lain, jangan juga minta dihapuskan, tetapi mohonlah agar diberikan kekuatan dan kesadaran untuk menghadapi segala karma baik dan buruk secara tulus.
Selama anda tidak melakukan suatu aksi, maka tidak akan ada reaksi. Tidak ada akibat tanpa sebab. Namun begitu anda melakukan sesuatu, maka anda akan menghadapi berbagai efek-efeknya. Jadi berfikirlah secara matang sebelum anda melakukan suatu tindakan apapun juga, fahamilah bahwasanya akan timbul reaksi dan akibat jangka pendek dan jangka panjang karena tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya.
Di dalam kehidupan ini, anda bebas untuk menjadi manusia yang baik dan suci, ataupun menjadi jahat dan destruktif. Namun semua itu ada konskuensinya, sebaiknya anda bertanggung jawab untuk setiap tindakan anda, dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain ataupun mencari kambing hitam untuk kesalahan yang anda lakukan sendiri. Jangan juga sekali-kali menyalahkan Tuhan YME, karena Beliau sebenarnya telah menganugerahkan otak dan nurani kepada anda. Padahal hewan dan tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki intelegensia yang tinggi malahan secara naluri amat bertanggung jawab, mengapa manusia yang merasa lebih beradab merusak diri dan lingkungannya secara bodoh?
Sebuah contoh, anjing mencium dahulu makanannya secara instinktif, kalau busuk atau basi, maka ia tidak akan menyantapnya. Jadi secara alami hewan dapat terhindar dari berbagai penyakit. Sebaliknya seorang manusia dengan mudah mengambil dan merampas hak orang lain, tanpa berfikir panjang bahwasanya semua itu harus dibayar kembali secara berlipat ganda dalam bentuk penyakit, pengobatan, penderitaan, dsb. (Penulis merasa swarga dan neraka itu sebenarnya tidak jauh dari bumi ini, alias memang di bumi ini juga adanya.)
Ada sebuah contoh yang aneh, ada seorang pria yang membunuh dua kali. Namun dibantu oleh seorang pengacara yang amat handal, maka iapun terbebas dari jeratan hukum karena tidak terbukti bersalah. Kemudian ada seorang pembunuh lain yang secara brutal menghabisi nyawa orang lain. Namun yang ditangkap polisi malahan pembunuh pertama yang telah bebas karena banyak bukti mengarah kepadanya, walaupun untuk pembunuhan yang ketiga ini ia tidak bersalah sama sekali, toh sang hakim menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Jawabnya : di dua pembunuhan yang pertama, pria ini masih memiliki stok punya karma (karma yang baik) dari masa lalunya, namun pada saat-saat berikutnya stok karma baik ini habis, dan iapun harus menghadapi stok karma-karma buruknya, jadi apapun dapat terjadi. Berbagai Sanchit Karmanya lalu matang dan berubah menjadi nasib, kebetulan dst. Ia mungkin saja lolos dengan mudah dari pengadilan dunia, namun sulit untuk lolos dari pengadilan Tuhan YME.
Sebaliknya, ada saja manusia yang benar jalan hidupnya, namun selalu dirundung derita dan duka nestapa tanpa habis-habisnya. Bukan Tuhan yang salah dalam hal ini, namun karena karma-karma masa lalunya yang telah matang datang berkunjung kepadanya pada saat-saat yang tepat untuk membersihkannya dari berbagai dosa-dosa yang disandangnya. Kalau ia berhasil menerima semua karma ini dengan rasa syukur dan bijak, maka akan menghasilkan pembersihan jiwa raganya dan terciptalah karma-karma yang baik untuknya demi masa-masa yang akan datang.
Tiada aksi yang hilang tanpa reaksi, tidak sebab yang sirna tanpa akibat, dan tiada dosa yang lolos tanpa hukuman dari sistem yang berlaku di hukum karma ini.
Sebuah contoh lagi : Raja Parikesit yang teramat adil dan bijaksana, toh harus membayar secara mahal kehidupannya karena secara emosional melecehkan seorang resi yang sedang bertapa. Namun raja ini segera sadar dan mempersiapkan hukuman bagi dirinya sendiri. Beliau tidak memohon pengampunan kepada Tuhan, walaupun sang resi telah memaafkannya. Dengan gagah berani dan penuh tanggung jawab Beliau lalu menghadapi kematiannya. Akibatnya ia dipatuk ular naga Taksaka, namun dari kejadian itu lahirlah karya adi luhung Srimad Bhagawatham yang menjadi tulang punggung dharma yang amat dominan.
Inilah cara yang benar demi menghadapi Prarabdha. Hadapilah seluruh karma anda dengan berani, benar, tegar, jujur, bahagia, dan penuh tanggung-jawab dan kesadaran. Jangan sekali-kali meminta penundaan karma buruk anda atau orang lain, jangan juga minta dihapuskan, tetapi mohonlah agar diberikan kekuatan dan kesadaran untuk menghadapi segala karma baik dan buruk secara tulus.
Posting Komentar