Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam
Tulisan-tulisan yang terkait dengan hal-hal kegaiban, kebatinan dan spiritual tidak dimaksudkan untuk menyimpang dari ajaran agama apapun dan tidak perlu dipertentangkan dengan agama apapun, dan tidak ada maksud untuk meninggikan atau merendahkan agama tertentu, karena agama adalah bersifat pribadi bagi yang percaya dan mengimaninya, tetapi di dalamnya ada pengungkapan fakta dan pesan-pesan moral untuk menambah kebijaksanaan manusia dalam memahami agama dan untuk hidup berkeagamaan yang lebih baik dan menambah kesadaran manusia akan perilaku berbudi pekerti sebagai dasar dari akhlak mulia.
Dalam memahami hal-hal gaib dan mahluk halus, keilmuan gaib, kebatinan dan spiritual, ketuhanan dan keagamaan dan karya-karya luhur bangsa kita dibutuhkan kearifan dan netralitas yang tinggi, karena mengandung nilai kawruh yang sangat tinggi. Jika belum matang dalam beragama maka akan muncul sentimen agama dan keAkuan agama. Tiada maksud lain dari kami kecuali hanya ingin mengungkapkan fakta dan membedah warisan leluhur dengan pendekatan spiritual dan pengungkapan fakta sepanjang pengetahuan yang kami miliki. Pengungkapan fakta-fakta itu dimaksudkan supaya kita mempunyai pengetahuan yang benar tentang isi tulisan ini sesuai dengan tema tulisannya, sebagiannya juga bermanfaat untuk yang sudah mempelajari jenis keilmuan ini untuk bahan memperdalam dan meningkatkan kualitas keilmuannya.
-----------------
Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam adalah suatu jenis ilmu / kemampuan untuk melakukan suatu perbuatan yang tidak sewajarnya, yang melebihi kemampuan manusia biasa, perbuatan-perbuatan yang ajaib, sering juga disebut sebagai Ilmu Supranatural / Metafisika, karena menyangkut hal-hal yang tidak tampak oleh mata manusia biasa dan di luar kewajaran, tetapi sering juga disamakan dengan Ilmu Kebatinan, karena banyak berisi mantra-mantra dan amalan-amalan gaib atau adanya laku prihatin dan puasa seperti dalam ilmu kebatinan.
Ilmu gaib adalah suatu ilmu untuk menciptakan perbuatan gaib yang berasal dari kekuatan sugesti pada amalan-amalan, doa dan mantra. Ilmu-ilmu dalam ilmu gaib dapat sama dengan ilmu tenaga dalam, kebatinan, dan spiritual dalam praktek penggunaannya, tetapi dalam pengamalan ilmu ini tidak diutamakan penggunaan potensi diri, karena sumber kekuatan kegaibannya bisa berasal dari mana saja. Bisa dari diri sendiri, bisa juga dari gaib lain. Kadangkala di dalamnya juga ada mantra-mantra / amalan-amalan gaib, puasa, tirakatan, dsb, seperti dalam ilmu kebatinan, sehingga seringkali ilmu gaib dianggap sama dengan ilmu kebatinan, walaupun sebenarnya berbeda.
Tujuan dalam mempelajari ilmu gaib penekanannya adalah pada hasil yang ingin dicapai, yaitu untuk keberhasilan menguasai dan mempraktekkan ilmu-ilmu gaib tertentu, bukan mengoptimalkan potensi diri atau mengolah kebatinan, juga dalam pembelajarannya tidak diperlukan filosofi-filosofi kebatinan untuk membentuk kerohanian / kebatinan pelakunya.
Ilmu Khodam adalah ilmu gaib yang menggunakan jasa kegaiban sesosok mahluk gaib sebagai khodam ilmu (jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb) dalam pengamalan kegaiban ilmunya. Dilakukan dengan cara mengucapkan mantra atau amalan-amalan tertentu atau dengan berkomunikasi langsung dengan mahluk gaibnya. Jadi yang membedakan ilmu khodam dengan ilmu-ilmu lain adalah pada penggunaan jasa gaib lain sebagai sumber kekuatan ilmunya (menggunakan khodam ilmu / prewangan). Kadangkala untuk memperoleh ilmu khodam tertentu, seseorang juga harus menjalankan laku tirakat dan berpuasa yang mirip dengan yang dilakukan dalam olah kebatinan, sehingga kedua jenis ilmu itu seringkali dianggap sama.
Seseorang yang menguasai ilmu gaib berkhodam seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa mahluk halus / prewangan, karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan. Seseorang yang menurunkan suatu ilmu khodam juga seringkali tidak menyatakan bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus. Karena itu seseorang yang mempelajari atau diberi suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena hanya menjalankan saja amalannya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai syarat ilmunya.
Seseorang yang menguasai ilmu gaib berkhodam, sekalipun dapat menggerakkan mahluk gaib tertentu untuk melakukan suatu perbuatan gaib, belum tentu orang itu mampu juga melihat gaib, seringkali malah tidak tahu mahluk gaib apa yang melakukan perbuatan gaib itu, karena dia hanya melakukannya dengan membacakan amalan ilmu gaibnya. Begitu juga dengan orang yang memiliki khodam ilmu atau khodam pendamping, belum tentu orang itu mampu melihat dan mengenal sosok gaibnya itu (bahkan seringkali juga tidak menyadari keberadaannya).
Khodam adalah istilah untuk sesosok mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa dari jenis jin, kuntilanak, gondoruwo, sukma manusia, dsb, bisa juga berasal dari khodam jimat atau pusaka, bisa menjadi khodam ilmu / pendamping, atau pun dipanggil / dihadirkan (ilmu hadiran) untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu.
Bedanya khodam dengan mahluk halus lain adalah suatu mahluk halus disebut khodam bila mahluk halus tersebut bisa dimintai bantuannya (diperintah) oleh seseorang untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu.
Dan suatu benda disebut berkhodam jika mahluk halus yang berdiam di dalamnya bisa dimintai bantuannya (diperintah) untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu atau bendanya memberikan tuah kegaiban tertentu bagi pemakainya. Jadi jika mahluk gaib di dalamnya tidak bisa diperintah atau bendanya tidak memberikan tuah gaib tertentu bagi pemiliknya, maka benda itu tidak bisa disebut benda berkhodam, hanya benda biasa saja yang berpenghuni gaib, dan juga tidak bisa menjadi jimat atau pusaka bagi seseorang.
Bagi mereka yang mempelajari atau diberi ilmu-ilmu gaib, sudah umum bila mereka berkaitan dengan mahluk gaib, ada penyatuan secara langsung maupun tidak langsung, antara dirinya dengan gaibnya, disadari ataupun tidak. Mahluk gaib itu bisa mendampinginya sebagai khodam pendamping, atau didatangkan (dihadirkan) untuk diperintah melaksanakan tujuan dari ilmu gaibnya, seperti untuk keselamatan gaib, kekuatan / kesaktian, pelet, santet, guna-guna, pengasihan, penglaris dagangan, dsb. Jenis-jenis ilmu inilah yang biasa disebut sebagai ilmu khodam, yaitu yang menggunakan jasa gaib lain sebagai kekuatan ilmunya. Secara langsung ataupun tidak langsung, disadari ataupun tidak, orang itu menyatu dengan roh tersebut dan kekuatan ilmunya menjadi sebanding dengan penyatuannya dengan roh itu.
Tingkat kemanjuran ilmunya tergantung pada tingkat penyatuan seseorang dengan khodamnya dan tingkat kemampuan mengsugesti khodamnya.
Kekuatan ilmunya tergantung pada kekuatan kemampuan sugesti seseorang pada ilmunya dan kekuatan gaib khodamnya itu sendiri.
Tulisan-tulisan yang terkait dengan hal-hal kegaiban, kebatinan dan spiritual tidak dimaksudkan untuk menyimpang dari ajaran agama apapun dan tidak perlu dipertentangkan dengan agama apapun, dan tidak ada maksud untuk meninggikan atau merendahkan agama tertentu, karena agama adalah bersifat pribadi bagi yang percaya dan mengimaninya, tetapi di dalamnya ada pengungkapan fakta dan pesan-pesan moral untuk menambah kebijaksanaan manusia dalam memahami agama dan untuk hidup berkeagamaan yang lebih baik dan menambah kesadaran manusia akan perilaku berbudi pekerti sebagai dasar dari akhlak mulia.
Dalam memahami hal-hal gaib dan mahluk halus, keilmuan gaib, kebatinan dan spiritual, ketuhanan dan keagamaan dan karya-karya luhur bangsa kita dibutuhkan kearifan dan netralitas yang tinggi, karena mengandung nilai kawruh yang sangat tinggi. Jika belum matang dalam beragama maka akan muncul sentimen agama dan keAkuan agama. Tiada maksud lain dari kami kecuali hanya ingin mengungkapkan fakta dan membedah warisan leluhur dengan pendekatan spiritual dan pengungkapan fakta sepanjang pengetahuan yang kami miliki. Pengungkapan fakta-fakta itu dimaksudkan supaya kita mempunyai pengetahuan yang benar tentang isi tulisan ini sesuai dengan tema tulisannya, sebagiannya juga bermanfaat untuk yang sudah mempelajari jenis keilmuan ini untuk bahan memperdalam dan meningkatkan kualitas keilmuannya.
-----------------
Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam adalah suatu jenis ilmu / kemampuan untuk melakukan suatu perbuatan yang tidak sewajarnya, yang melebihi kemampuan manusia biasa, perbuatan-perbuatan yang ajaib, sering juga disebut sebagai Ilmu Supranatural / Metafisika, karena menyangkut hal-hal yang tidak tampak oleh mata manusia biasa dan di luar kewajaran, tetapi sering juga disamakan dengan Ilmu Kebatinan, karena banyak berisi mantra-mantra dan amalan-amalan gaib atau adanya laku prihatin dan puasa seperti dalam ilmu kebatinan.
Ilmu gaib adalah suatu ilmu untuk menciptakan perbuatan gaib yang berasal dari kekuatan sugesti pada amalan-amalan, doa dan mantra. Ilmu-ilmu dalam ilmu gaib dapat sama dengan ilmu tenaga dalam, kebatinan, dan spiritual dalam praktek penggunaannya, tetapi dalam pengamalan ilmu ini tidak diutamakan penggunaan potensi diri, karena sumber kekuatan kegaibannya bisa berasal dari mana saja. Bisa dari diri sendiri, bisa juga dari gaib lain. Kadangkala di dalamnya juga ada mantra-mantra / amalan-amalan gaib, puasa, tirakatan, dsb, seperti dalam ilmu kebatinan, sehingga seringkali ilmu gaib dianggap sama dengan ilmu kebatinan, walaupun sebenarnya berbeda.
Tujuan dalam mempelajari ilmu gaib penekanannya adalah pada hasil yang ingin dicapai, yaitu untuk keberhasilan menguasai dan mempraktekkan ilmu-ilmu gaib tertentu, bukan mengoptimalkan potensi diri atau mengolah kebatinan, juga dalam pembelajarannya tidak diperlukan filosofi-filosofi kebatinan untuk membentuk kerohanian / kebatinan pelakunya.
Ilmu Khodam adalah ilmu gaib yang menggunakan jasa kegaiban sesosok mahluk gaib sebagai khodam ilmu (jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb) dalam pengamalan kegaiban ilmunya. Dilakukan dengan cara mengucapkan mantra atau amalan-amalan tertentu atau dengan berkomunikasi langsung dengan mahluk gaibnya. Jadi yang membedakan ilmu khodam dengan ilmu-ilmu lain adalah pada penggunaan jasa gaib lain sebagai sumber kekuatan ilmunya (menggunakan khodam ilmu / prewangan). Kadangkala untuk memperoleh ilmu khodam tertentu, seseorang juga harus menjalankan laku tirakat dan berpuasa yang mirip dengan yang dilakukan dalam olah kebatinan, sehingga kedua jenis ilmu itu seringkali dianggap sama.
Seseorang yang menguasai ilmu gaib berkhodam seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa mahluk halus / prewangan, karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan. Seseorang yang menurunkan suatu ilmu khodam juga seringkali tidak menyatakan bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus. Karena itu seseorang yang mempelajari atau diberi suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena hanya menjalankan saja amalannya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai syarat ilmunya.
Seseorang yang menguasai ilmu gaib berkhodam, sekalipun dapat menggerakkan mahluk gaib tertentu untuk melakukan suatu perbuatan gaib, belum tentu orang itu mampu juga melihat gaib, seringkali malah tidak tahu mahluk gaib apa yang melakukan perbuatan gaib itu, karena dia hanya melakukannya dengan membacakan amalan ilmu gaibnya. Begitu juga dengan orang yang memiliki khodam ilmu atau khodam pendamping, belum tentu orang itu mampu melihat dan mengenal sosok gaibnya itu (bahkan seringkali juga tidak menyadari keberadaannya).
Khodam adalah istilah untuk sesosok mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa dari jenis jin, kuntilanak, gondoruwo, sukma manusia, dsb, bisa juga berasal dari khodam jimat atau pusaka, bisa menjadi khodam ilmu / pendamping, atau pun dipanggil / dihadirkan (ilmu hadiran) untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu.
Bedanya khodam dengan mahluk halus lain adalah suatu mahluk halus disebut khodam bila mahluk halus tersebut bisa dimintai bantuannya (diperintah) oleh seseorang untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu.
Dan suatu benda disebut berkhodam jika mahluk halus yang berdiam di dalamnya bisa dimintai bantuannya (diperintah) untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu atau bendanya memberikan tuah kegaiban tertentu bagi pemakainya. Jadi jika mahluk gaib di dalamnya tidak bisa diperintah atau bendanya tidak memberikan tuah gaib tertentu bagi pemiliknya, maka benda itu tidak bisa disebut benda berkhodam, hanya benda biasa saja yang berpenghuni gaib, dan juga tidak bisa menjadi jimat atau pusaka bagi seseorang.
Bagi mereka yang mempelajari atau diberi ilmu-ilmu gaib, sudah umum bila mereka berkaitan dengan mahluk gaib, ada penyatuan secara langsung maupun tidak langsung, antara dirinya dengan gaibnya, disadari ataupun tidak. Mahluk gaib itu bisa mendampinginya sebagai khodam pendamping, atau didatangkan (dihadirkan) untuk diperintah melaksanakan tujuan dari ilmu gaibnya, seperti untuk keselamatan gaib, kekuatan / kesaktian, pelet, santet, guna-guna, pengasihan, penglaris dagangan, dsb. Jenis-jenis ilmu inilah yang biasa disebut sebagai ilmu khodam, yaitu yang menggunakan jasa gaib lain sebagai kekuatan ilmunya. Secara langsung ataupun tidak langsung, disadari ataupun tidak, orang itu menyatu dengan roh tersebut dan kekuatan ilmunya menjadi sebanding dengan penyatuannya dengan roh itu.
Tingkat kemanjuran ilmunya tergantung pada tingkat penyatuan seseorang dengan khodamnya dan tingkat kemampuan mengsugesti khodamnya.
Kekuatan ilmunya tergantung pada kekuatan kemampuan sugesti seseorang pada ilmunya dan kekuatan gaib khodamnya itu sendiri.
Posting Komentar